Magang 3 Bulan Cukup Bayar Rp 100 Ribu
Tak punya potensi sumber daya alam, menjadikan Kota Cimahi mencari celah agar memiliki andalan lain. Hingga kemudian tercetuslah ide menjadikan kota ini sebagai pusat animasi Indonesia.
Endro S Efendi, Cimahi
PEKAN kemarin, dalam kapasitas sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, saya berkunjung ke Bandung melihat persiapan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) di kota ini. Di sela kunjungan itu, saya sempat diajak mampir ke Kota Cimahi, sebuah kota yang bertetangga dengan Bandung. Ajakan itu berasal dari Kepala Sub Bagian Data dan Informasi Pemkab Kukar Ahmad Rianto.
”Saya sudah beberapa kali mengirimkan orang untuk magang ke tempat ini. Siapa tahu nanti kita bisa buat event,” sebut Rianto. Karena penasaran, saya tidak menolak ajakan tersebut. Kali ini, Rianto juga membawa dua staf Humas Kukar, yang dimagangkan soal animasi, di tempat ini.
Sampai di Cimahi, gedung Baros Information and Technology Creative (BITC) jadi tujuan. Di gedung lima lantai itulah markas komunitas animasi terbesar di Tanah Air yang menamakan dirinya Cimahi Creative Association (CCA).
Di gedung ini, kedatangan kami disambut Irvan Satria Prana SST, seorang sarjana animasi yang juga pendiri CCA. Kini dia menjabat direktur Pendidikan CCA. Bersama Kang Irvan, sapaan akrabnya, ada Rizki Rahman, menjabat sekretaris jenderal CCA.
”Kami bersyukur, impian untuk mewujudkan Cimahi sebagai pusat animasi di Indonesia, bisa diwujudkan dengan dukungan pemerintah,” sebut Kang Irvan mengawali perbincangan. Apa yang disampaikan sekaligus untuk menunjukkan kepada para pemangku kebijakan di pemerintahan, bahwa banyak daerah di Indonesia yang tidak memiliki kekayaan alam. Jadi, mereka pun melirik pengembangan sumber daya manusia sebagai andalannya.
Nah, bisa jadi yang dilakukan Pemkot Cimahi tersebut menjadi inspirasi bagi Kaltim dalam meningkatkan sumber daya generasi muda. Pusat animasi membuat Baros yang dulu merupakan kawasan sepi, kini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. ”Banyak yang buka kos-kosan dan warung makan di sekitar sini. Jadi lebih ramai dan hidup,” kata Irvan.