Jalan Parakan Panjang Perlu Perhatian

bandungekspres.co.id– Jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Soreang, Ciwidey dan Pasir Jambu perlu perhatian Pemerintah Kabupaten Bandung. Jalan dimaksud adalah Parakan Panjang. Hal itu diungkapkan Kepala Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin Alo Sobirin kepada wartawan.

Dia mengatakan, jika jalan tersebut telah diperhatikan pemerintah, maka akan bagus dan dipergunakan masyarakat. Bisa digunakan mengalihkan pengguna jalan jika terjadi longsor di sekitar Sungapan, Patrol dan lokasi lainnya, yang rawan longsor di sekitar kawasan itu.

’’Jalan ini kan dapat mengantisipasi kemacetan, karena berada di jalur pariwisata Ciwidey,’’ kata dia saat berkunjung ke kantor Biro Soreang Ekspres (Group Bandung Ekspres) kemarin (19/1).

Menurut Alo, Desa Cilame memiliki kawasan yang bagus untuk pariwisata. Sehingga, ketika pembangunannya telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, perbaikan jalan pintas Parakan Panjang pun diperlukan. Keberadaannya dapat meningkatkan penghasilan asli desa (PADes) untuk mensejahterakan masyarakat desa.

Dia pun mencontohkan saat longsor beberapa waktu lalu, terjadi kemacetan hingga 2 KM. Dari arah Ciwidey ke Sungapan dan dari arah Soreang ke Sungapan macet total. Memang, sistem buka tutup yang dilakukan polisi merupakan cara efisien. Namun, jika sudah ada jalan alternatif maka banyak cara yang bisa dilakukan guna menjaga keselematan pengguna jalan.

Artinya, ucap Alo, jika jalur alternatif yang disebut-sebut itu yakni jalan Kampung Parakan Panjang, Desa Cilame telah diperbaiki, maka dijamin tidak akan terjadi macet dan antrean kendaraan panjang. Untuk menggunakan jalan ini, pengguna jalan bisa masuk dari arah Kampung Sodong masuk ke Parakan Panjang. Lalu, keluar ke Kampung Rancasampih Saung Bilik-Sungapan.

Namun demikian, Alo mengakui, peningkatan jalan itu perlu dilakukan pemerintah. Sebab, saat ini pihaknya hanya mendapat bantuan dari Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) untuk pemeliharaanya. Namun, kelemahan yang dimiliki Jalan Parakan Panjang masih murni berupa jalan tanah. Kondisi medan rata dan tidak ada yang membahayakan pengguna jalan. ’’Kita berharap ke depan jalan ini dapat menjadi jalan alternatif setelah ditingkatkan kualitasnya oleh pemerintah,” paparnya.

Jalan sepanjang 1,8 KM dengan lebar 3 meter itu kini akan dibantu panetrasi jalan sepanjang 500 meter. Anggaran yang digunakan dari program PPIP, tapi tidak seberapa nilainya. Dia menyebut uang yang harus disediakan jika membangun jalan itu akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar. Dia berharap pemkab Bandung, provinsi dan bahkan dinas lainnya bisa melirik perningkatan jalan tersebut. ’’Kami sangat yakin jalan ini menjadi tujuan utama pengguna jalan sebagai alternatif,’’ papar dia. (gun/hen)

Tinggalkan Balasan