Berbicara soal minat memiliki gitar resonator, Ivan menyebut keinginan itu muncul saat dirinya bersama beberapa teman kuliah menggeluti musik eksperimental ’70-an. Alumnus Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia (STISI) Bandung (kini STISI Telkom) itu menyebutkan, kegiatannya di musik eksperimental sudah menghasilkan beberapa master. ”Tapi, masternya juga nggak jalan. Sampai kami frustrasi waktu itu,” kenang Ivan.
Karena musik tidak berjalan, pada 1999 Ivan beralih untuk menggeluti dunia pengecoran logam. Kebetulan, sang adik adalah lulusan teknik pengecoran logam. Karena itu, keduanya membuat bisnis bersama. Ivan bertugas di bidang kreatif, yakni membuat suvenir, sementara adiknya berfokus di bidang teknis. ”Banyak pesanan piala, patung, sampai lupa sama gitar,” ujar bapak tiga anak itu.
Usaha Ivan di bidang pengecoran logam ternyata berjalan lancar. Setelah merasa stabil pada 2009, dia mulai memikirkan keinginan lamanya untuk memiliki gitar resonator. Tidak dengan membeli, pengalaman di bidang logam membuat Ivan ingin membikin sendiri gitar resonator sekaligus menjadikannya potensi usaha baru.
”Saya mulai browsing, masuk forum delta blues di luar negeri, forum pembuat gitar resonator, minta feedback dari sana, lalu mulai coba bikin,” terang Ivan.
Berbekal hobi musik dan keahlian membuat suvenir logam, Ivan mengembangkan idenya untuk membikin gitar resonator ala Indonesia. Karya pertama Ivan dari sisi bentuk tidak jauh berbeda dengan gitar resonator buatan luar negeri. Namun, dia menambahkan ciri khas, yakni motif-motif khas Indonesia di bodi gitar itu. ”Saya kasih motif batik, motif ulos, atau apa pun yang mengambil khas Indonesia,” kata Ivan.
Selama proses membuat gitar, Ivan terus menyampaikan perkembangan produksinya di forum delta blues. Saat prototipe pertama jadi, tak disangka, ada penghargaan tersendiri terhadap karya Ivan dari forum itu. ”Mereka menilai itu karya yang beda sehingga bisa mengangkat delta blues ke level tersendiri,” papar Ivan.
Dari sisi desain, gitar resonator buatan Ivan memiliki keindahan tersendiri karena dibuat dengan teknik ukir dan pengecoran dengan logam. Dari sisi suara, Ivan menyebut gitar buatannya memiliki karakter tersendiri. Ivan mengatakan bahwa cara pembuatan gitarnya berbeda dengan cara konvensional. ”Saya pakai cara sendiri. Biar ada warna baru di teknik pembuatan gitar,” ujarnya.