Seni Beluk Hampir Punah

Wawan menjelaskan, seni Beluk merupakan sebuah tanggapan seni oral dengan pemain berjumlah sekitar 12-13 orang dengan pembagian peran yang berbeda-beda. Biasanya seni Beluk dipimpin oleh seorang dalang. Di mana dalang tersebut memiliki tugas membacakan kalimat yang ada dalam wawacan tersebut.

’’Biasanya wawacan tersebut ditulis dalam aksara Arab Pegon namun berbahasa Sunda,’’ jelasnya. Wawan menegaskan, saat ini daerah yang masih melestarikan Seni Beluk ada di daerah Kabupaten Sumedang, di mana ada beberapa tokoh seni sunda yang melestarikan seni ini di antaranya di Kampung Narongtong Cikeruh (Bah Abtori, Tamim, Pandi dan Narya), Kampung Santaka Cimanggung (Bah ahoy, Wapi, H. Anang dan Dana), Kampung Jayasari (Bah Ahri dan Ade), dan Kampung Cimasuk Rancakalong (Bah Darmita, Lasmena, Rusmana dan Tarman).

’’Sebagian tokoh Seni Beluk banyak yang sudah tidak ada (meninggal). Di samping jarang bahkan tidak adanya kader penerus,’’ tegasnya. (dn/fik)

[box type=”shadow” align=”” class=”” width=””]

Sesajen/Parawanten yang Disediakan dalam Pertunjukan Seni Beluk

  1. Cerutu 3 buah
  2. Tujuh macam rujak buah buahan
  3. Air putih/kopi
  4. Tektek (sirih yang diberi bumbu lengkap)
  1. Bunga tujuh warna
  2. Kelapa muda
  3. Gula merah
  4. Bakak
  5. Tumpeng
  6. Bubur merah dan bubur putih 3 piring kecil
  7. Telur ayam kampung 3 butir
  8. Pisang kapas 3 buah
  9. Pisang emas 3 buah
  10. Gula batu
  11. Bawang merah/bawang putih 3 siung
  12. Terasi
  13. Cabe merah 3 buah/tumis cabe gondola
  14. Urab ketan putih
  15. Kue kering secukupnya/Lepet dan lapis
  16. Buah buahan
  17. Parupuyan lengkap dengan kemenyannya.

[/box]

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan