Amankan 4 Terduga ISIS Cirebon

Terpisah, Kuwu Desa Orimalang Bunarso mengatakan, total sudah empat warganya yang diamankan, yakni Cu, 32, Do, 22, Aa, 24, dan Su, 24. Dia mengaku, tidak bermaksud mendiamkan segala sesuatu yang terjadi di desanya. ”Apalagi saya kan baru menjabat. Kalau yang saya tahu memang yang diamankan itu agak tertutup dan jarang bergaul,” pungkasnya.

Sering Latihan Militer

Di bagian lain, aktivitas keseharian yang dilakukan Cu alias Ju bukannya tanpa mengundang kecurigaan dari warga sekitar. Bahkan yang paling membuat warga sekitar gempar adalah ketika di bagian depan rumah Cu ditulis ”Islamic State” oleh yang bersangkutan.

Selain itu, halaman rumah Cu yang luas juga dijadikan tempat untuk latihan, Cu membuat tali yang diikatkan ke pohon untuk latihan seperti ala militer. Cu pun kerap menenteng senapan angin dengan mengenakan cadar dan berlatih menembak sasaran di pinggir sungai desa setempat.

Hal tersebut kemudian mengundang kecurigaan warga sekitar yang menuding Cu kerap melakukan latihan militer dan sedang mempersiapkan aksi teror.

Salah satu warga sekitar, Andi mengatakan, warga sekitar sebenarnya sudah menaruh curiga akan aktivitas para terduga teroris. Terlebih kelompok tersebut kerap melakukan kajian masalah agama dan terkesan tertutup. ”Kita nggak tahu mau ngadu sama siapa. Ssudah lapor perangkat desa tapi tidak ada tindakan,” ujarnya.

Sementara itu isteri dari Cu, Iis, 27, menduga, penangkapan terhadap suaminya tersebut hanya karena laporan tetangga yang tidak senang kepada keluarganya. Sebab, sang suami tidak pernah menunjukan gelagat sebagai teroris maupun perbuatan yang kerarah hal-hal yang negatif.

”Suami saya itu baik, kalau sore ngajar ngaji sama anak-anak sekitar, terutama anak-anak yang masih ada hubungan kerabat,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai banyaknya atribut bahkan ada tulisan Islamic State di depan rumahnya, Iis menajwab bahwa suaminya memang mengagumi tulisan-tulisan tersebut dan hanya sekedar ngefans namun tidak pernah terlibat langsung. ”Masa kalau ngefans tidak boleh, lagian itukan tulisan-tulisan dari kalimat alquran, bukan sesuatu yang buruk, hanya mungkin orang-orang sini yang mengaitkannya dengan gerakan teroris,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan