[tie_list type=”minus”]Tambah Tiga Personel Bersenjata di Setiap Pos[/tie_list]
bandungekspres.co.id – Sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, status semua daerah saat ini siaga satu. Arahan tersebut terkait dengan peristiwa bom dan penembakan yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta, kemarin (14/1). Ini juga merupakan peringatan untuk mewaspadai serangan kelompok bersenjata.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan, Kota Bandung tetap mengikuti pola siaga keamanan yang berlaku di tanah air. ’’Melalui pola kewaspadaan, kita (Pemkot Bandung, Red) berkoordinasi dengan jajaran Kepolian Republik Indonesia,’’ tukas Yossi, kemarin (14/1).
Siaga yang dilakukan dengan cara menempatkan sekuriti dan satuan pengamanan di lokasi-lokasi vital pemerintahan. Menurutnya, langkah ini untuk deteksi dini. Meski demikian, pelayanan untuk masyarakat tetap dilaksanakan.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada Rabu (13/1) lalu mengatakan, untuk antisipasi ancaman teroris di Kota Bandung, ada seleksi khusus untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung.
Jika BKBPM berkaitan dengan teroris, maka perlu ada political will dari para peserta lelang jabatan. Artinya, mereka harus memahami kondisi Kota Bandung dari ancaman kegaduhan pihak-pihak yang ingin memperkeruh kota Bandung. Terlebih, baru-baru ini terduga teroris ditangkap di kawasan Regol, Kota Bandung.
’’Belakangan, Kota Bandung menjadi destininasi dari penjuru nusantara. Sehingga perlu pejabat yang memahami politik keamanan,’’ tegas Emil.
Langkah serupa juga dilakukan Polda Jawa Barat dengan memperketat pengamanan di setiap markas Polisi, asrama kepolisian serta objek vital kepolisian. Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Polisi Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, pihaknya melakukan langkah antisipasi dengan perketat penjagaan ke markas komando (mako). ’’Ini sesuai dengan instruksi pak Kapolda,’’ kata Sulistyo kemarin (14/1).
Menurutnya, teror yang terjadi di Jakarta bisa terjadi juga di Jawa Barat. Apalagi ada dugaan, aksi terorisme tersebut merupakan aksi balas dendam terhadap polisi. Oleh karena itu, Polda Jabar tak mau kecolongan.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol juga sudah memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan keamanan. Pihaknya telah instruksikan kepada seluruh anggota untuk memakai rompi antipeluru dan keadaan senjata siap digunakan. Yoyol mengaku, pihaknya sudah siaga sejak tahun baru kemarin. Namun, melihat kejadian di Jakarta, dirinya lebih meningkatkan pengamanan.