Stasiun KA Supercepat Segera Terwujud

bandungekspres.co.id– Stasiun kereta super cepat atau high speed train Jakarta-Bandung di Perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat akan segera dibangun dalam waktu dekat. Hal ini terlihat dengan adanya sejumlah alat berat sejenis crawler crane yang sudah ada di lokasi yang digadang-gadang akan menjadi transportasi massal pilihan masyarakat saat akan menuju Jakarta.

stasiun
Hendrik Kaparyadi/Bandung Ekspres

TERWUJUD: Stasiun kereta supercepat di Perkebunan Walini, bakal segera terjadi dalam waktu dekat. Beberapa alat berat tampak di lokasi, Selasa (12/1).

Berdasarkan informasi, alat berat tersebut sudah mulai masuk ke lokasi sekitar satu bulan lalu. Pantauan di lapangan kemarin, meski tidak tampak seorang pun pekerja namun lahan yang merupakan milik PTPN VIII tampak sudah diratakan.

Tampak juga beberapa bendera kecil dipasang memanjang dengan posisi sejajar yang diperkirakan bakal menjadi jalur kereta super tersebut. Lokasi bakal stasiun kereta super cepat berada tak jauh dari jalan Tol Cipularang arah Bandung menuju Jakarta.

Camat Cikalongwetan Bambang Supriyono mengungkapkan, alat yang sudah ada di lokasi ini sudah ada sejak satu bulan yang lalu. Cut and fill sudah berjalan selama tiga minggu terakhir. ’’Memang alat tersebut sudah ada sejak satu bulan lalu,” kata Bambang di Cikalongwetan, kemarin.

Rencananya, jalur yang akan digunakan untuk kereta cepat ini akan melintasi Desa Mandalasari, Mandalamukti, Kanangansari, Rende, Cikalong, Ciptagunamati, dan Tenjolaut. Sementara ini satu-satunya akses masuk menuju lokasi proyek stasiun dari gerbang perkebunan Panglejar, Jalan Raya Purwakarta-Cikalongwetan. Kondisi jalannya sebagian berbatu, hotmix, beton, dan masih berupa tanah merah. ’’Bisa jadi PT Wijaya Karya (WIKA) pelaksana proyeknya, karena pernah beberapa kali ketemu di lokasi proyek,” kata Bambang.

Sebelum alat berat masuk perkebunan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan tanah dari tenaga teknis perusahaan. Pengambilan sampel tanah ini untuk mengetahui konstur tanah yang bakal jadi jalur perlintasan kereta super cepat. ’’Dua bulan lalu sudah dilaksanakan pemeriksaan tanah. Teknisnya saya tidak tahu tapi katanya untuk mengukur konstur tanah. Hampir 95 persen lahan yang terkena jalur kereta cepat milik PTPN VIII,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan