Terendah Menyerap Anggaran

bandungekspres.co.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan Kabupaten Bandung Barat menjadi dua dinas yang terendah dalam menyerap anggaran di tahun 2015. Sementara, penyerapan anggaran tertinggi berada di Sekretariat Dewan (Setwan) sebesar 97,58 persen disusul Sekretariat Daerah (Setda) 80,18 persen. Penyerapan tertinggi lainnya berada di tingkat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti BPMPD sebesar 95,91 persen, disusul BKD dan Inspektorat masing-masing mencapai 95 persen.
Sekda Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya menyatakan, kedua dinas terendah tersebut kebanyakan pekerjannya dilanjutkan pada tahun 2016. Seperti Dinas Kesehatan tengah membangun RSUD Cikalongwetan dengan anggaran Rp 31 miliar, sedangkan Dinas Bina Marga tengah mengerjakan proyek jalan Purabaya-Jati-Saguling sebesar Rp 23,7 miliar. ”Penyerapan terendah Dinas Kesehatan yang hanya 53 persen dan Dinas Bina Marga 68 persen. Rendahnya penyerapan dikarenakan masing-masing dinas ini dilanjutkan di tahun ini atau yang kita sebut program luncuran di tahun lalu,” kata Maman kepada wartawan di Ngamprah, kemarin.
Menurut Maman, Pemkab Bandung Barat memprediksi APBD tahun 2016 akan mengalami defisit sebesar Rp 225 miliar. Defisit anggaran ini akan tertutupi dari sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) yang mencapai Rp 260 miliar di tahun 2015 lalu. Diungkapkannya, defisit itu terjadi setelah diprediksikan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 2,31 triliun lebih rendah dari belanja sebesar Rp 2,45 triliun lebih. ”Tahun 2015 ini angka silpa mencapai Rp260 miliar. Nah, defisit bisa di tutup oleh silpa tersebut. Tapi silpa ini bukan karena lemahnya penyerapan tapi disumbang dari dana cadangan Rp 20 miliar, penyertaan modal Rp 5 miliar, luncuran program Rp 129 miliar, dan sisanya efisiensi. Silpa itulah yang digunakan untuk menutup prediksi defisit 2016,” kata Maman.
Selain fokus terhadap penutupan defisit, lanjut Maman, pihaknya juga di tahun 2016 tengah fokus pada perbaikan infrastruktur. Dikatakan Maman, di tahun ini anggarannya cukup besar untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti untuk perbaikan Irigasi Cidadap 1,2, dan 3. Total anggaran yang digunakan mencapai Rp 20 miliar. ”Jika Irigasi Cidadap sudah baik bukan hanya menyuplai air secara normal ke areal pertanian yang ada di Gununghalu, Rongga, dan sekitarnya tapi juga debit airnya bisa dimanfaatkan untuk pencetakan sawah baru,” paparnya.

Tinggalkan Balasan