Ekosistem investasi memang harus terus digenjot untuk memperbaiki kondisi saat ini. Ekosistem itu berupa perizinan, sumber daya manusia, logistik, dan infrastruktur. Semua hal itu harus berjalan cepat secara bersamaan.
HT –sapaan Hary Tanoe– melihat, sebenarnya investasi di Indonesia mulai tumbuh. Namun, kondisi tersebut tidak dibarengi dengan ekosistemnya. Dia mencontohkan investasi di bidang power plant (pembangkit listrik). ”Saat ini proses lelangnya lama sehingga pembangunannya pun pasti tidak bisa cepat,” ungkap pengusaha yang kelompok usahanya menggurita mulai media, keuangan, TI, infrastruktur, hingga properti itu.
Meskipun ekonomi Indonesia saat ini kurang baik, menurut Hary, selalu ada peluang dan kesempatan untuk berkembang. Dia mencontohkan apa yang dilakukannya ketika menghadapi krisis setelah tumbangnya Orde Baru.
Saat itu Hary melalui perusahaan Bhakti Investama yang bergerak di bisnis manajemen investasi membeli kepemilikan berbagai perusahaan. Terutama perusahaan yang megap-megap karena krisis. ”Saat itu, setelah dibenahi, saya jual kembali,” kenangnya.
Pengusaha yang memiliki lima anak dan dua cucu tersebut menuturkan, ketika itu dirinya melakukan jual-beli perusahaan untuk mengumpulkan modal sebesar-besarnya. Modal itulah yang akhirnya digunakan untuk mengembangkan perusahaannya saat ini, MNC Group –yang kebanyakan bergerak di bidang media.
Dengan ditemani secangkir teh hangat dan kue lapis Surabaya, HT bicara banyak hal mengenai masa kecilnya. Dia mengaku selama ini selalu menekankan kepada anak-anak muda bahwa masa depan seseorang tidak bergantung masa lalu.
”Saat saya kecil, ekonomi keluarga saya biasa saja. Bahkan, untuk membantu ayah, ibu saya itu terima jahitan di rumah,” kenang anak bungsu di antara enam bersaudara tersebut. Ayahnya ketika itu menanamkan semangat berjuang di tengah keterbatasan. Sebab, masa kecil sang ayah dilalui dengan segala keterbatasan.
”Orang tua saya dulu yatim, drop out, dan harus bekerja apa saja untuk bisa hidup serta melanjutkan pendidikan,” kenangnya. Menurut HT, keberhasilan seseorang itu dilalui dari sebuah proses. ”Cepat atau lambat, bergantung kerja keras, keuletan, dan kejujuran kita,” ucap suami Liliana Tanaja itu.
Semangat tersebut kini ditularkan Hary kepada anak buahnya. Dia yakin bahwa nilai-nilai itulah yang bisa membuat perusahaannya bertahan dan terus membesar.