Satu Kaki Menuju Prestasi

Di atas kertas, akan sangat susah bagi Stoke untuk membuat keajaiban di leg kedua. Statistik menyebut, klub yang diarsiteki Mark Hughes itu susah memenangi pertandingan di Anfield. Dari 47 bentrok di Anfield sejak 1902 silam, mentok hanya imbang didapat Stoke.

Kalau sudah seperti itu, Klopp tinggal memilih, mau lawan Everton atau Manchester City di laga pemungkas nanti. Kedua klub baru menjalani leg pertama semifinalnya dini hari tadi di Goodison Park, Liverpool. Lawan Everton atau City akan sama sulitnya bagi Liverpool.

Melawan The Toffees – julukan Everton – akan memanaskan derby Merseyside antar kedua klub. Tiga musim terakhir, Liverpool lebih sering tertahan di Premier League dari klub sekotanya itu. Dari tujuh pertemuan, hanya satu kemenangan yang bisa didapat.

Enam lainnya selalu berakhir imbang. Setali tiga uang jika berharap City yang lolos. Dua head to head terakhir, Liverpool selalu bisa menang atas The Citizens, julukan City. Musim ini, City dipermak Liverpool di Etihad 1-4 (21/11).

Bedanya, City akhir-akhir ini sedang kembali ke performa terbaik. Sebelum bertamu ke Everton, City lebih dulu mempermalukan tuan rumah Watford City di Vicarage Road 2-1 dalam laga pekan ke-20 Premier League (3/1).

Tugas terberat Klopp bukan memilih lawannya. Melainkan bagaimana menaklukkan Everton atau City jika lolos ke final. Dengan waktu efektif 1,5 bulan yang tersisa menuju final, Liverpool dihadapkan dengan krisis pemain di posisi bek tengah.

Martin Skrtel, Mamadou Sakho, Kolo Toure, dan Dejan Lovren mesti masuk ke meja perawatan. Dua nama terakhir menjadi tumbal dari victory di Britannia kemarin. Untuk menggantungkan dari keberhasilan operasi transfer juga terlalu riskan.

Rata-rata, bek tengah yang cedera itu baru akan kembali ke lapangan pada Februari mendatang. Kalau berharap ada yang pulih cepat, Skrtel dan Sakho bisa jadi harapan. Skrtel sampai pekan pertama Februari dan Sakho pun demikian.

Hanya, menurut gelandang Adam Lallana, yang dilakukan Liverpool sekarang sepertinya mencoba untuk bermain konsisten. Sekalipun skuadnya tengah dihajar badai cedera. ’’Kami harus membangunnya (konsistensi permainan). Jadi kami siap menghadapi apapun kondisi tim nanti,’’ sebut Lallana sebagaimana dikutip di Mirror.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan