bandungekspres.co.id– Pemerintah Kota Bandung terus berkomitmen untuk melawan rentenir agar masyarakat sejahtera dengan menggenjot implementasi kredit melati. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, kredit melati diperuntukan bagi kalangan masyarakat ke bawah sebagai modal usaha sehingga tidak bisa digunakan untuk konsumsi pribadi.
Selain itu, pria yang akrab disapa Emil itu meminta kepada direksi PD BPR Kota Bandung agar mengejar target penyaluran kredit terhadap 100 ribu orang, guna mewujudkan wirausaha baru.
’’Saya minta pada direksi untuk bekerja keras mencapai 100 ribu penerima kredit untuk ke depannya. Langkahnya misalnya dengan memperbesar sistemnya,’’ kata Emil selepas pelantikan Direktur PD Pasar di Auditorium Balai Kota Bandung, Jalan Wastu Kencana, kemarin (6/1).
Lebih lanjut, Emil mengungkapkan, dirinya bersama Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial akan berupaya melakukan pinjaman dari APBD sekitar Rp150 miliar agar pencetakan 100 ribu wirausaha terwujud.
’’Saya dan mang Oded akan berupaya secara politis agar hal ini bisa tercapai,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PD BPR Kota Bandung, Acep Heri Suhana memaparkan, penyerapan kredit melati sepanjang tahun lalu banyak diakses industri kecil, yang antara lain pinjaman mereka berkisar Rp 1,5 dan Rp 2 juta. Namun demikian ada juga pemilik konveksi yang meminjam modal sampai Rp 30 juta dengan menggunakan jaminan tertentu.
’’Dana kredit melati saat ini yang sudah terpakai sebesar Rp 17 miliar, dari total Rp 30 miliar. Sehingga sisa dana sebesar Rp 13 miliar akan dimaksimalkan pada tahun ini,’’ jelas Acep.
Acep menegasakan, kedepan target untuk mencetak 100 ribu wirausaha dari wali kota harus ada evaluasi. Namun sekarang memaksimalkan dulu anggaran yang ada sebesar Rp13 miliar. Dia berharap, kredit melati ini bisa menjadi acuan bagi BPR lain untuk mengadopsi sistemnya.
’’Sudah ada beberapa daerah yang memperlajari bagaimana krdit melati ini bisa sukses,’’ pungkasnya. (dn/fik)