Pembangunan Jembatan Tuai Konflik

Hendrik Kaparyadi/Bandung Ekspres <br/>

SENGKETA: Pembangunan jembatan oleh PT Belaputera Intiland Kota Baru Parahyangan yang menghubungkan ke Saguling masih menuai konflik dan sengketa dengan PT IP, Selasa (5/1).

 

[tie_list type=”minus”]Pemkab Terus Lakukan Upaya Mediasi[/tie_list]

bandungekspres.co.id– PT Indonesia Power dengan PT Belaputera Intiland Kota Baru Parahyangan masih berselisih terkait pembangunan jembatan Cireundeu di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Hingga saat ini, pembangunan jembatan yang menghubungkan Padalarang-Saguling ini masih menuai sengketa. Untuk menyelesaikannya, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat terus berupaya lakukan mediasi antara pelaksana pembangunan yakni PT Belaputera Intiland dan pihak yang terdampak, yaitu PT Indonesia Power.

Bupati Bandung Barat Abubakar mengungkapkan, dipertemukannya antara pihak PT IP dan PT BI untuk menyepakati yang terbaik bagi keduanya. Di sini, pemerintah berupaya terus untuk melakukan mediasi. ’’Tentunya kami tidak ingin masalah ini terus berlarut-larut, sehingga perlu dipertemukan direksi dengan direksi. Dari mediasi itu, diharapkan ada titik temu,” kata Abubakar usai pertemuan dengan perwakilan PT Belaputera Intiland dan PT Indonesia Power di Ngamprah, kemarin.

Selain dihadiri unsur muspida, pertemuan tersebut juga dihadiri pejabat dari Kementerian Bidang Politik Hukum dan Keamanan serta Direktur PT Belaputera Intiland Sanusi Tanawi dan jajarannya. Sementara Direktur PT Indonesia Power diwakili kuasa hukumnya.

Menurut Abubakar, pembangunan jembatan tersebut tentu sejalan dengan rencana pemerintah daerah untuk memudahkan masyarakat Padalarang menuju Saguling. Bahkan, lanjut orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat ini, selain ke Saguling, jalur tersebut juga mampu memudahkan akses menuju Cipongkor, Sindangkerta, Gununghalu, hingga Rongga.

Pembangunan infrastruktur daerah, lanjut dia, tidak mesti selalu menggunakan APBD. Namun, pembangunan tersebut juga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga.

’’Namun, karena di sini ada pihak yang terdampak, jadi harus diselesaikan dulu. Rencananya, pekan depan akan kami lakukan mediasi antara direksi kedua perusahaan,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Ryan Brasali, General Manager PT Belaputera Intiland mendesak agar mediasi tersebut segera dilakukan. Hal itu dibutuhkan agar pembangunan jembatan di kawasan Kota Baru Parahyangan tersebut tidak terhambat. Sementara saat ini, pembangunan jembatan sepanjang 210 meter dengan lebar 20 meter di atas Waduk Saguling tersebut tengah berlangsung sejak September 2015. Ryan mengklaim pembangunan jembatan tersebut juga sudah berdasarkan kesepakatan dengan PT Indonesia Power. ’’Tentunya kami harapkan mediasi dapat menemukan titik temu,’’ katanya.

Tinggalkan Balasan