Chandra juga mengingatkan agar pengurus cabang olahraga (cabor) di Kota Cirebon memiliki program kerja yang jelas. Di tahun 2016, dia tidak mau lagi ada pengurus cabor yang asal jalan. ”Semua butuh perencanaan maka manajemen harus diperhatikan,” katanya.
Soal anggaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon mengaku siap memberikan dukungan. Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH pun tak ingin prestasi Kota Cirebon merosot di Porda 2018. ”Setiap tahun, KONI memiliki anggaran Rp2,275 miliar dari APBD Murni Kota Cirebon. Insya Allah, untuk tahun ini, minimal sama dengan sebelumnya,” kata Azis.
Soal siapa pengganti Chandra, Azis pun masih bungkam. Menurut dia, tongkat estafet kepemimpinan KONI Kota Cirebon bergantung pada suara anggotanya. “Cabor-cabor yang akan menentukan. Mereka akan memilih untuk memutuskan siapa pemimpin yang cocok untuk mereka,” ujarnya.
Di sisi lain, Pemkot Cirebon pun masih punya PR besar. Yakni, menyelesaikan urusan dengan Kementrian Keuangan (Kemenkeu) RI soal alih status kepemilikan Kawasan Bima. Azis berjanji, awal tahun ini, urusan itu selesai. ”November tahun lalu kita sudah menjelaskan ke Kemenkeu soal Kawasan Bima. Tapi sampai saat ini kita belum diberi kesempatan untuk menghadap lagi. Mudah-mudahan, bulan ini kita mendapatkan kesempatan itu,” tuturnya. (ttr/asp)