bandungekspres.co.id– Warga mengeluhkan sejumlah jalan kecil yang sering dijadikan jalur alternatif antara Lembang dengan Kota Bandung, seperti Punclut, Pageurwangi, dan Mekarwangi. Pasalnya pada malam hari gelap gulita. Kalaupun ada cahaya, berasal dari lampu rumah warga sekitar dan warung makan yang berjejer di lokasi tersebut.
’’Seperti Punclut itu sudah pantas dipasangi PJU mengingat medan jalannya berat, dari arah Kota Bandung menanjak terus, sempit, dan penuh belokan tajam. Selain itu kanan dan kiri jalannya juga jurang yang cukup dalam,” tukas salah seorang warga.
Jika tidak terjadi kemacetan di jalur utama, Jalan Setiabudi hingga Jalan Raya Lembang, pengendara jarang memilih Punclut pada malam hari. Jalur itu baru ramai jika terjadi kemacetan di jalur utama.
Menanggapi itu, Bupati Bandung Barat Abubakar tidak menepis bila sejumlah ruas jalan di Lembang belum terpasang PJU yang memadai. Sehingga perlu ditambah pada titik-titik tertentu seperti rawan kecelakaan serta rawan kejahatan.
’’Bukannya pemerintah daerah tinggal diam, tapi kami mengukur kemampuan keuangan. Dalam PJU, bukan persoalan membangunnya yang berat tapi menyangkut beban biaya pengeluaran rutin dan pemeliharaannya. Biaya pemakaian listriknya itu harus dibayar rutin tiap bulan ke PLN, belum lagi kalau terjadi kerusakan berarti bebannya bertambah. Oleh karenanya, untuk pemasangan PJU diterapkan skala prioritas,’’ paparnya.
Dia menambahkan, pembangunan PJU dilaksanakan secara bertahap setelah sebelumnya pemerintah daerah memerbaiki jalan alternatif hingga nyaman dilalui pengendara. Perbaikan sebagai upaya urai beban kendaraan yang melintas di jalur utama.
’’Makanya kita perbaiki semua ruas jalan alternatif menuju Lembang. Setelah infrastruktur jalan beres barulah melangkah ke PJU,’’ tandasnya. (bbs/vil)