Melihat Panen Raya Padi Organik di Dua Kecamatan
Program penanaman padi organik di Desa Kertajaya dinilai cukup sukses dalam pelaksanaannya. Dengan suksesnya penanaman tersebut, diharapkan penanaman bibit serupa bisa dilakukan oleh petani untuk meningkatkan produksi padi.
AZZI YUPHIKATAMA, BEKASI
MESKI pagi itu, Sabtu (19/12) cuaca cukup dingin karena turunnya hujan di malam sebelumnya, tidak membuat dua kecamatan membatalkan acara panen raya di Desa Kertajaya, Kecamatan Tambelang. Hamparan padi yang sudah kuning merunduk, siap untuk ditebas. Puluhan orang dari dua kecamatan, yakni Tambun Utara dan Tambelang sudah siap dengan arit di tangan. Mereka bersiap untuk menebas buah padi dari batangnya dalam panen raya tahun ini.
Beberapa orang di antara mereka terlihat menggunakan sepatu boot dan beberapa orang yang lain memilih nyeker atau berjalan tanpa alas kaki. Tanah becek persawahan bukan menjadi hambatan dibandingkan dengan rasa sukacita panennya padi hasil uji coba tersebut.
Bekerjasama dengan Yayasan Pangsar Soedirman, Desa Kertajaya menjadi pilihan untuk ditanami padi organik. Uji coba itu sendiri diharapkan dapat mengurangi pengeluaran petani untuk membeli pupuk urea. Apalagi pupuk tersebut dinilai cukup memberatkan di samping keluhan adanya hama yang menyerang.
Dengan melihat sendiri sedikitnya padi yang gagal panen, Camat Tambun Utara, Sopyan Hadi mengaku akan mencoba menerapkan penanaman padi organik di wilayahnya. Dirinya mengaku gembira dengan suksesnya uji coba penanaman padi organik, yang terbilang baru di wilayahnya.
”Bisa dibilang kalau ini kan baru, tapi kalau memang hasilnya bisa memuaskan seperti ini, kita akan coba dorong petani-petani kita untuk pakai padi organik,” ujarnya.
Cuaca yang sedikit mendung, membuat panas tak terasa, dan membuat semangat peserta panen raya tetap terjaga. Panen raya sendiri sebagai bentuk syukur petani kepada Yang Maha Kuasa atas hasil yang dicapai.
Menurut beberapa petani, sebagai seorang hamba, mensyukuri apa yang diberikan adalah hal wajib. Apalagi bila hasilnya sendiri memuaskan seperti saat ini. Seperti dikatakan seorang petani Jun, 38, yang ikut dalam acara panen raya.