bandungekspres.co.id – Maraknya peredaran uang palsu di sejumlah wilayah di Jawa Barat, membuat Pemerintah Kota Bandung dan kepolisian gencar lakukan pemantauan.
Namun begitu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengklaim, peredaran uang palsu khususnya di wilayahnya sangat minim. Itu menandakan jika kerja sama pihaknya bersama aparat penegak hukum, dalam hal ini Polrestabes Bandung, memerangi peredaran uang haram tersebut berjalan dengan lancar. ’’Alhamdulilah di Kota Bandung angka kriminalitasnya seperti peredaran uang palsu cukup rendah, ini berarti sistem komunikasi berjalan,’’ kata pria yang akrab disapa Emil tersebut, kemarin.
Kendati demikian, Emil mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap peredaran uang palsu. Pihaknya bersama kepolisian dan kejaksaan optimalkan sanksi pidana bagi pemalsu uang agar memberikan efek jera. Cara tersebut diharapkan dapat menekan pidana uang palsu di kota kembang.
’’Upaya preventif kami adalah 3 D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang. Hal itu akan terus ditingkatkan, agar masyarakat bisa selalu waspada dan mengingatnya,’’ ucap Emil.
Wali Kota tak memungkiri, peredaran uang palsu di Jabar sekarang ini sangat ramai. Dirinya mencontohkan, beberapa waktu lalu di Kabupaten Indramayu ditemukan 5.423 lembar uang palsu. Bahkan di Kabupaten Bandung ada temuan 1.089 lembar uang uang palsu.
’’Saya harap di Kota Bandung tidak terjadi hal demikian, dan masyarakat harus selalu waspada akan maraknya peredaran uang palsu ini,” serunya.
Senada dikatakan Kepala BI Perwakilan Wilayah Jabar Rosmaya Hadi. Dalam rangka mencegah uang abal-abal beredar di masyarakat, pihaknya bekerja sama dengan kepolisian. Dirinya memaparkan untuk meniadakan uang palsu di masyarakat, dengan merubah cara berpikir.
’’Untuk menukar uang lebih baik ke bank. Di mana sudah kita infokan, ada 165 bank di setiap daerah yang siap menerima penukaran. Itu sebagai upaya kami mencegah beredarnya uang palsu,” pungkasnya. (dn/vil)