Clean Action, Program Nyata Relawan Sampah

 

Siap Bantu Bersihkan Ibu Kota saat Asian Games 2018

Buah edukasi lingkungan yang dilakukan Relawan Sampah mulai terlihat. Saat Konferensi Asia-Afrika di Bandung lalu, mereka turut menjaga kawasan venue tetap cling.

NURIS ANDI PRASTIYO, Jakarta

relawan sampah
FAJRI ACHMAD NF / BANDUNG EKSPRES

AKSI KEPRIHATINAN: Sejumlah relawan sampah mengumpulkan plastik bekas
saat melakukan aksi clien action di car free day Jakarta, Minggu (13/12) lalu.

TIAP Minggu pagi puluhan orang itu setia menyusuri Jalan M.H. Thamrin hingga Jalan Sudirman, Jakarta. Bermodal kantong besar, mereka memunguti berbagai sampah yang berserakan.

Sekali jalan di rute untuk arena car free day (CFD) itu, mereka mampu mengumpulkan sedikitnya 15 kantong besar sampah. Esti­masinya, per kantong berisi 3-6 kilogram sampah.

Bukan, mereka bukan tukang sampah yang dikerahkan pemerintah. Mereka adalah Relawan Sampah. ”Tujuan utama kami adalah memberikan edukasi buat masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya,” terang Dony Aryanto, aktivis Relawan Sampah, kepada Jawa Pos (induk Bandung Ekspres).

Gerakan Pungut Sampah (GPS), menurut Dony, hanya kulit luar program besar yang tengah mereka jalankan. Harapannya, ”memprovokasi” masyarakat untuk turut tergerak menjaga lingkungan.

Sejauh ini, menurut dia, buah edukasi yang dilakukan para relawan positif. Sebab, seiring waktu, dia melihat adanya perubahan, setidaknya dalam konteks CFD.

Minimal, itulah yang dirasakan timnya ketika selesai memberikan edukasi kepada penjual minuman dan makanan di sekitar area CFD. ”Seminggu sebelumnya, kami berikan edukasi untuk menyiapkan kantong sampah masing-masing. Seminggu berselang, itu sudah dilakukan,” katanya.

Bagi Dony dan rekannya yang lain, perubahan itu jelas menggembirakan. Sejauh ini, program Clean Action tersebut sudah berjalan di 13 kota di Indonesia. Yakni, Jakarta, Bandung, Bogor, Medan, Padang, Karawang, Bekasi, Tangerang, Palangka Raya, Surabaya, Kendari, Jombang, dan Wonosobo.

Semua capaian itu diakui Dony berawal dari apa yang mereka share di media sosial, baik Twitter maupun Facebook. ”Bukan mau sok pamer atau sok bersih, tetapi kami hanya ingin mengajak masyarakat umum melakukan hal yang sama; menerapkan gaya hidup bersih dan sehat,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan