[tie_list type=”minus”]Banjir Sergap Soreang[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Jalan Raya Soreang dan sejumlah jalur di Kabupaten Bandung macet karena banjir cileuncang. Padahal sebelumnya, kawasan ini sudah betonasi dan ditinggikan.
Kepala Desa sayati H Ayep mengatakan, selama jalan masih tidak diperbaiki drainasenya, banjir akan tetap terjadi di wilayah Sayati. Peninggian kawasan jalan dan betonasi tidak memberikan pengaruh besar saat hujan.
”Mau hujannya sebentar juga biasanya banjir. Apalagi kalau cukup lama,” ujar Ayep kemarin (7/12).
Dia mengatakan, warga di kawasan tersebut sebenarnya sudah kesal dengan kondisi tersebut. Namun, kekesalan warga selama ini tidak pernah ditanggapi pemerintah.
Apep Supriatna yang juga Satpam SBW mengaku banjir Cileuncang terjadi di jalan raya Warung Lobak, Desa Gandasari Kecamatan Katapang. Menurut dia, saluran air yang tidak diperbaiki membuat air meluber ke jalan dan jalanan jadi macet.
”Mestinya ada jalan keluarnya supaya tidak banjir. Padahal pernah diajukan via musrenbang serta diajukan BPD dan Desa Gandasari. Tapi datang hujan tetap saja banjir dan membuat jalanan macet,” sesal aktivis pencak silat Gajah Putih ini.
Komplek Gading Tutuka Desa Cingcin kecamatan Soreang juga merasakan hal yang sama. Warga menilai, perbaikan yang selama ini hanya di bagian permukaan. Dalam arti, hanya memperbaiki jalannya yang nampak oleh banyak orang. Tapi, drainasenya dibiarkan.
”Bukannya kami tak mampu meminta paksa agar pembuatan drainasenya dilakukan.Tapi permasalahannya apakah dengan demo bisa menyelesaikan masalah. Terus terang kalau terus-terusan begini mengganggu warga juga,” tegas tokoh tokoh masyarakat Desa Cingcin H Agus Setiawan.
Menurut dia, banjir cileuncang konon sudah ditanggulangi dinas terkait di pemerintah kabupaten Bandung. ”Tapi mana buktinya masih belum ada realisasinya, karena banjir masih terus malanda. Bahkan banjir cileuncang ini terjadi di depan Miko mall di bawah jembatan tol Kopo perbatasan kabupaten Bandung dengan kota Bandung,” ungkapnya. (gun/rie)