[tie_list type=”minus”]Jelang MEA, Tantangan Lebih Berat[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Untuk melakukan pembinaan Industri Kreatif Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jabar tidak hanya melibatkan Pemprov Jabar dan Pemda Kabupaten/Kota, melainkan melibatkan pula seluruh steakholder yang ada di Jawa Barat.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan, Sebetulnya Industri kerajinan yang masih dalam bentuk UKM sangat banyak bahkan dari 27 Kabupaten/Kota diyakininya memiliki ciri khas tersendiri.
”Di Jabar kan masing-masing Kabupaten/Kota memiliki Industri Kerajinannya sendiri. Jadi tinggal bagaimana caranya kita melakukan pembinaan agar mereka dapat berkembang dan bersaing,” jelas Netty dalam sebuah rilisnya ketika melakukan kunjungan ke Gianjar Bali, kemarin (7/12).
Menurutnya, saat ini Industri kreatif akan memiliki tantangan berat dengan segeranya diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk itu, pembinaan dengan meningkatkan kualitas produk dan manajemen pemasaran sangat penting untuk dilakukan agar produk-produk kerajinan asal Jawa barat bisa menembus pasar Internasional.
Netty menilai, selama ini Industri kerajinan yang di lakukan di Provinsi Bali sudah sangat tertata dengan baik, sehingga menjadi nilai lebih untuk menunjang sektor Pariwisata di sana.
”Di Bali Industri kerajinan Perak, seni Ukir, dan batik khas bali sangat diminati wisatawan. Ini karena mereka telah memiliki sistem manejemen yang terpadu serta sinergis antara sektor Pariwisata dan Pembinaan pada masyarakatnya,” kata dia.
Ia berharap, pola pengelolaan sentra pengrajin di Bali tersebut dapat diterapkan di Jawa Barat dan membawa dampak positif bagi perkembangan ekonomi kreatif di Jabar.
Lebih lanjut Netty mengatakan, banyaknya sentra-sentra pengrajin di Jabar menambah upaya pembinaan dari berbagai leading sektor agar terus digencarkan.
”Inovasi pelaku usaha juga perlu dibuat sejumlah rekomendasi untuk Dekranasda Kabupaten/Kota di Jawa Barat, ” ucapnya.
Dengan adanya pembelajaran dari daerah-daerah yang sudah mahir, Netty berharap Jawa Barat dapat menambah produk-produk handicraft unggulannya.
Untuk itu, kunjungan ini merupakan langkah protektif Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjaga produk ekonomi kreatif masyarakatnya agar tidak tergeser oleh pendatang luar jelang MEA nanti.