Gas Elpiji 3 Kg Langka

[tie_list type=”minus”]Warga Terpaksa Memasak Gunakan Minyak Tanah[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Gas elpiji ukuran 3 kg mulai sulit didapatkan di Desa Cilame dan Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Langkanya gas bersubsidi tersebut terhitung sejak dua hari yang lalu. Masyarakat terpaksa harus menunggu datangnya distribusi tambahan gas tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal itulah yang dirasakan warga Kampung Cibodas, Blok Cibuntu, Desa Cilame, Ida Marda, 45. Ia mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji tersebut sejak Selasa (1/12) lalu hingga saat ini. Dirinya terpaksa menggunakan minyak tanah untuk memasak air dan kebutuhan lainnya. ”Saya cari ke eceran di warung-warung sudah kosong,” katanya kepada wartawan ditemui di Ngamprah kemarin (3/12).

Ia berharap, pemerintah bisa turun langsung agar kelangkaan ini bisa secepatnya diantisipasi. Menurutnya, gas tersebut sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari seperti memasak dan lainnya. ”Kebetulan saya beli itu 1 minggu sekali atau 10 hari sekali, gimana pemakaian saja. Ketika Selasa lalu mau beli lagi, dan hari ini mau beli ternyata masih kosong,” sesalnya.

Hal senada diungkapkan Rahman Andrian, 35. Ia mengaku kesulitan untuk memasak dan kebutuhan lainnya ketika gas sudah sulit didapatkan. Kondisi ini harus secepatnya ditindaklanjuti oleh pemerintah. ”Apalagi saat ini harganya lumayan dikisaran Rp 23 ribu per tabung. Sudah itu langka lagi, ini sangat membebankan kepada masyarakat,” sesalnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag KBB Ricky Riyadi membenarkan jika saat ini dikedua desa tersebut sudah langka gas elpiji 3 kg. Ketika mendengar laporan dari masyarakat serta pengecekan langsung ke lapangan, dirinya langsung menghubungi pihak Pertamina agar pasokan dapat didistribusikan ke desa yang sudah mulai langka. ”Memang menjelang perayaan besar seperti Natal ini permintaan gas cukup tinggi sehingga ada saja kekosongan di tengah masyarakat,” katanya.

Namun demikian, dirinya akan meminta tambahan gas tersebut agar tidak terjadi lagi kekosongan. Saat ini, Kabupaten Bandung Barat mendapatkan pasokan gas elpiji sebanyak 1.050.000 tabung per tahun. Jika dirata-ratakan hampir 100 ribu kurang pasokan gas setiap bulannya. ”Sebetulnya di Indag juga memiliki di bidang perlindungan konsumen dan perdagangan. Mereka bertugas untuk memonitor kondisi di lapangan,” tandasnya. (drx/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan