bandungekspres.co.id– PT Bank Negara Indonesia (BNI) tercatat telah berkontribusi dalam penyetoran dividen senilai Rp 17,17 triliun. Dividen itu merupakan kiprah BNI selama melantai di bursa sejak 25 November 1996. Dari total dividen itu, Rp 12,70 triliun di antaranya turut menopang beragam program pembangunan pemerintah melalui setoran di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
”Hari ini, 19 tahun lalu, BNI mencatat sejarah dengan menjual saham perdananya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Dalam sejarah perbankan nasional, BNI menjadi bank negara pertama yang go public,” kata Baiquni di Jakarta kemarin. Ulang tahun ke-19 BNI melantai di bursa diperingati dengan membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, kemarin. Hadir Direktur Utama BEI Tito Sulistio serta Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dan jajaran direksi BNI.
Menurutnya, rentang waktu 19 tahun telah memantapkan BNI menjadi bank yang mampu mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 13 kali lebih besar, dari Rp 34,88 triliun pada saat IPO, menjadi lebih dari Rp 450 triliun per September 2015.
Fungsi intermediasi BNI juga cukup mantap dengan penyaluran kredit ke masyarakat juga meningkat 13 kali lipat menjadi lebih dari Rp 300 triliun dibandingkan saat IPO. ”Kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di BNI pun tumbuh hingga 18 kali menjadi sekitar Rp 350 triliun,” sebutnya.
Ditopang kinerja keuangan yang bertumpu pada dua sektor utama, yaitu business banking dan consumer retail, pada akhir 2014 BNI membukukan peningkatan laba bersih 32 kali lipat, yaitu sekitar Rp 11 triliun dibandingkan laba bersih pada akhir 1996 saat IPO, yaitu Rp 335 miliar.
Harga saham dan laba per lembar saham pun melonjak 7 kali lipat. Sedangkan saham BBNI juga masuk dalam saham yang diperdagangkan pada Indeks LQ-45, Indeks Kehati dan Morgan Stanley Capital International (MSCI) Index sehingga saham BNI terus diperhatikan oleh investor lokal maupun investor asing. (lum/jpg/fik)