Hujan Deras, Ibukota Siagakan Pompa

Dia mengaku sudah ada kabar dari warga lain, kalau pintu air Manggarai debit air meningkat. Sehingga, dia sudah siap-siap untuk menghadapi banjir. Karena memang di wilayah tersebut menjadi langganan banjir. ’’Warga di sini sudah mengantisipasi pas air makin naik,’’ ujar dia.

Lurah Bukit Duri Jakarta Selatan Mardi menuturkan, untuk pengungsi di posko banjir kantor Kelurahan Bukit Duri, Tebet, ada 44 KK (Kepala Keluarga). ’’Di Posko banjir kelurahan sudah banyak pengungsi yang rumahnya kebanjiran,’’ ulas dia.

Mardi menambahkan, yang terdampak banjir di RW 10, 11, dan 12 Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Sehingga, pihaknya terus melakukan evakuasi terhadap warga yang membutuhkan.

Terlihat di posko penanganan darurat banjir DKI Jakarta pada Kelurahan Bukit Duri, para warga beristirahat dan mengungsi akibat rumahnya kebanjiran. Korban banjir tersebut juga langsung mendapatkan pelayanan konsumsi dari petugas kelurahan. Namun untuk kebutuhan selimut belum terpenuhi.‘’Kalau makanan dan minum sudah tersedia. Yang belum selimut saja,’’ tandas Ani (35), salah seorang warga Poncol, Bukit Duri.

Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi memprioritaskan penempatan rumah pompa dan pompa mobile di wilayah rawan genangan yang tidak ada pompa stasioner. Terlebih wilayah yang memiliki letak strategis dan bisa berdampak pada aktivitas warga.

’’Pompa mobile itu ditaruh di tempat yang nggak ada pompa stationernya. Apalagi kalau memang titik rawan genangannya bisa berdampak pada aktivitas warga. Sesuai instruksi gubernur, pompa mobile di titik rawan banjir harus disiagakan. Kita harus lihat kasusnya dan tergantung curah hujan seberapa besar,’’ ungkap Tri. (ibl/tam)

Tinggalkan Balasan