[tie_list type=”minus”]Tantangan bagi Djanur[/tie_list]
PERSIB nyaris memiliki segalanya. Mulai dari manajemen profesional, sponsor melimpah, jutaan pendukung yang fanatik, pelatih jenius, pemain bintang serta juara 2 musim berturut-turut (Indonesia Super League 2014, Piala Presiden 2015). Peremajaan skuat sudah semestinya mulai dilakukan, melengkapi pondasi yang sudah dibangun pelatih Djadjang Nurdjaman sejak 2013 lalu.
Budiman Yunus, pelatih Diklat Persib, menganggap Piala Jenderal Sudirman (PJS) yang akan diikuti Persib adalah tantangan baru Djanur dalam meramu timnya. Mengkombinasikan antara pemain senior dan junior harus dilakukan. Hal tersebut berkaitan dengan regulasi dari PJS yang mengharuskan setiap klub memainkan 2 pemain U-21 sebagai starter di setiap pertandingan. Djanur pun memilih mengandalkan pemain Maung Ngora hingga terpilihlah Gian Zola, Febri Haryadi, dan Sidik Permana (penjaga gawang) promosi ke senior.
”Kesempatan bagus, berati ini buat Kang Djadjang menjadi tantangan, bahwa dia berani juga menurunkan pemain muda. Acungan jempol buat Kang Djadjang, terima kasih dengan kepercayaan kepada Diklat,” pungkas Budiman.
Meramu tim senior dengan perpaduan pemain junior, tampaknya bukan untuk pertama bagi Janur. Sebelumnya, pengkombinasian pemain senior-junior sudah pernah ia tunjukkan kala menjadi juru taktik di Pelita Jaya Karawang musim 2011. Dirinya mampu berbicara banyak menyatukan pemain junior seperti Egi Melgiansyah, Joko Sasongko, Dedi Kusnandar, Maqdis Alfarizi, Feryansyah, Shahar Ginanjar, Gilang Ginarsa, Andhesi Prabowo, dengan materi pemain senior kala itu macam Safee Sali, Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo.
Patut ditunggu bagaimana kiprah Persib dan Jajang Nurjaman dengan suntikan pemain juniornya di PJS. Laga awal akan dimulai tim Maung Bandung melawan Persela Lamongan, Minggu (15/11) di Stadion Delta Sidoarjo. (smm/asp)