Perketat Pengawasan Senjata

Cegah Insiden Penembakan Terulang

bandungekspres.co.id– Aksi koboi yang dilakukan salah satu anggota kostrad yang menembak mati Marsin Sarmani alias Japra, 40, di wiliyah Cibinong Kabupaten Bogor, memantik pihak TNI untuk memperketat penggunaan senjata di lingkungannya. Kemarin (6/11), Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda Bogor melakukan pemeriksaan senjata semua personelnya.

Wakil Komandan Yonif 315/Garuda Mayor Inf Dani Indrajaya menjelaskan, aturan penggunaan senjata terutama untuk laras pendek akan semakin diperketat saat ini. Ada 458 pucuk, dan 96 senjata laras pendek yang diuperiksa dan semuanya masih aktif. Senjata itu berjenis Pindad P1 dan P2

”Semuanya aktif bisa digunakan. Untuk laras pendek itu digunakan untuk perwira, mulai Danyon, Danki, Wadan dan komandan, semua senjata itu tidak boleh keluar tanpa ada izin,” ujarnya, kemarin.

Dia memastikan, jikapun ada senjata digunakan, ada pencatatan penggunaan senjata yang keluar dari gudang. Untuk pengawasan, pertanggungjawaban dibebankan kepada masing-masing perseorangan. ”Tidak sembarang bisa keluar, sehingga siapapun yang menggunakan senjata keluar harus betul-betul dipertanggungjawabkan,”jelasnya.

Untuk anggota yang tidak berdinas, kata dia, senjata yang mereka gunakan wajib dikembalikan lagi ke gudang. Sebab, tidak semua anggota berwenang menggunakan senjata.

”Saya rasa untuk pengamanan senjata semua satuan memiliki standar operasi penggunaan senjata. Dan tidak bisa digunakan sembarangan,” bebernya.

”Setiap piket akan dilaporkan jumlah personil yang keluar dan jumlah senjata yang keluar pasti dilaporkan. Di situ, pimpinan mengetahui,” tambah Dani.

Berkaca dengan peristiwa penembakan di Cibinong, pihaknya pun melakukan evaluasi untuk memperbaiki pengeluaran senjata yang semakin ketat. ”Kita mengantisipasi, jangan sampai kejadian itu terjadi di 315,” ujarnya.

Sebenarnya, setiap prajurit yang masuk di Yonif 315 dipastikan sudah melaksanakan serangkaian tes kejiwaan, sehingga tak semua orang itu bisa menjadi seorang prajurit. Dani juga sudah memerintahkan kepada anggotanya untuk melakukan pemeriksaan terhadap senjata yang digunakan para prajurit. “Anggota sedang melaksanakan pembersihan dalam rangka pemeliharaan masing-masing senjata,” jelasnya.

Sementara, Pasi Ops Yonif 315/Garuda, Kapten Infantri, Ridon Manik menjelaskan, pemeliharaan senjata merupakan kegiatan rutin yang kerap dilakukan.

Tinggalkan Balasan