bandungekspres.co.id– Bupati Bandung Barat Abubakar meminta kepada seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menjalankan program yang mudah terserap disisa anggaran tahun 2015. Menurut Abubakar, waktu yang hanya sekitar 1,5 bulan menjelang penutupan akhir tahun ini, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar anggaran dapat terserap dengan baik. ”Jangan ada pekerjaan atau kegiatan yang harus ditenderkan di sisa anggaran ini, karena tidak akan terkejar. Tapi, jalankan kegiatan yang mudah dan cepat agar anggarannya dapat terserap,” kata Abubakar kepada wartawan di Ngamprah, Kamis (5/11).
Pada pekan lalu, kata Abubakar, dirinya sudah memanggil dan mengumpulkan seluruh kepala SKPD bertujuan untuk menginventarisir seluruh kegiatan yang akan dilakukan di bulan November dan Desember. Sehingga, anggaran sisa ini dapat terserap sesuai dengan kegiatan yang sudah direncanakan. ”Beberapa waktu lalu saya kumpulkan semua kepala skpd. Saya minta agar kegiatannya yang cepat saja,” ujarnya.
Diakui Abubakar, jika kegiatan dapat terlaksana dengan baik, maka setiap SKPD akan mengurangi angka sisa lebih penggunaan anggaran (silpa). Salah satu cara untuk mengurangi angka silpa, kata dia, dengan menjalankan segala kegiatan yang memerlukan waktu tidak lama. ”Harapannya dengan kegiatan yang mudah dan tidak memerlukan waktu lama akan mengurangi silpa. Kalau melihat tahu lalu angka silpa mencapai Rp200 miliar, kita ingin tahun ini lebih berkurang,” harapnya.
Hingga saat ini, lanjut Abubakar, dirinya belum bisa memprediksi angka silpa yang akan tersisa di tahun 2015. Dirinya bersama para kepala SKPD terus fokus terhadap segala program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. ”Saya tidak bisa memprediksi berapa silpa tahun ini. Yang jelas, kami tetap fokus pada kegiatan dan program yang akan dijalankan,” bebernya.
Selain meminta mengurangi angka silpa, Abubakar juga mengultimatum kepada seluruh kepala SKPD untuk merampungkan seluruh program kerja sebelum 23 Desember 2015. Akhir tahun ini, tegas Abubakar, merupakan batas akhir dimana akan dilakukan evaluasi kinerja di masing-masing SKPD. Menurut Abubakar, jika hingga akhir tahun program kerja tidak berjalan maksimal, maka konsekuensi yang harus diterima masing-masing kepala SKPD yakni akan dicopot dari jabatan atau dimutasi mulai dari eselon II, III dan IV.