Kekejaman Margriet kepada Engeline Terungkap

DENPASAR – Tabir peristiwa yang mengakibatkan tewasnya bocah Engeline terungkap satu per satu di pengadilan. Yang terbaru, dua penghuni kos di rumah ibu angkat Engeline, Margriet, yakni pasangan suami istri Susiani dan Handono, mengungkap perlakuan kejam Margriet kepada Engeline pada sidang di Pengadilan Negeri Denpasar kemarin (3/11).

Radar Bali (Bandung Ekspres Group) melaporkan, pada sidang dengan terdakwa Agustinus Tay tersebut, Susiani dan Handono mengaku sering melihat dan mendengar Margriet melakukan tindakan kekerasan dan eksploitasi terhadap Engeline. Susiani menerangkan, sejak 15 Mei 2015, sebelum mendapat kabar Engeline hilang, dirinya mengaku sering mendengar jerit tangis korban pukul 08.00. ”Saya mendengarnya sebelum pergi membeli perlengkapan jualan,” ungkap Susiani.

Kemudian, saat pukul 09.00 sepulang dari belanja, Susiani mengetahui melalui cerita Agus bahwa Engeline ditampar berkali-kali hingga mengeluarkan darah dari hidung dan telinga. ”Saya pernah berkali-kali menyarankan Margriet agar mendidik Engeline dengan sabar, tapi dia malah menyahut bahwa dia melakukan itu supaya Engeline jadi anak yang pintar,” ucap Susiani.

Susiani dan suaminya menerangkan bahwa Engeline setiap hari harus bangun sebelum pukul 06.00, kemudian memberi makan 100 ekor ayam, 20 ekor kucing, dan 5 ekor anjing. Margriet sendiri malah bangun siang pada pukul 08.00 lewat. Sorenya bersama Agus, Engeline mencuci tempat minum dan makan hewan-hewan peliharaan Margriet hingga pukul 21.00. ”Jadi, Margriet bangun siang, Engeline sekolah tidak sarapan? tanya Edward Harris, ketua majelis hakim, kepada kedua saksi.

Handono menanggapi bahwa dirinya kerap melihat pakaian Engeline lusuh dan kotor saat berangkat sekolah. ”Dia sehat, tetapi kurus sekali. Selain itu, dia jalan kaki pergi pulang sekolah yang jaraknya kurang lebih dua kilometer,” ucap Handono.

Selain itu, Susiani mengaku sejak 15 Mei 2015, dirinya dan suami tidak pernah bertemu dengan Engeline. Kemudian, pada 16 Mei 2015 saat pulang kerja, Susiani bersama suami mengaku dihadang Margriet dan Agus yang mengatakan bahwa Engeline telah hilang. Namun, kata dia, tidak ada sama sekali wajah kekhawatiran dari Margriet. Karena itu, Handono merasa Engeline masih berada di rumah tersebut. ”Anak itu tidak pernah keluar rumah atau main sama teman lainnya. Setiap hari kerjanya mengurusi hewan,” katanya. Saat santai sedikit sambil bermain sendiri di dekat mobil, Engeline pasti diteriaki Margriet. ”Kamu santai-santai ya, awas nggak dapat makan kamu,” ucap Susiani meniru gaya Margriet saat memarahi Engeline.

Tinggalkan Balasan