Anak Berkebutuhan Khusus Pecahkan Rekor MURI

[tie_list type=”minus”]Pemprov Jabar Beri Penghargaan Tokoh Pendidikan Berkebutuhan Khusus [/tie_list]

bandungekspres.co.id—Puluhan ribu anak berkebutuhan khusus didampingi orangtua dan guru se-Jawa Barat memecahkan rekor MURI Senam Ceria Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan peserta terbanyak di Indonesia yang dilaksanakan di Monumen Perjuangan Rakyat, kemarin.

YULLY S YULIANTY/BANDUNG EKSPRES Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pelayanan Khusus Disdik Jabar menerima penghargaan rekor Muri terkait peserta terbanyak dalam Senam Ceria, Minggu (1/11).
YULLY S YULIANTY/BANDUNG EKSPRES
Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pelayanan Khusus Disdik Jabar menerima penghargaan rekor Muri terkait peserta terbanyak dalam Senam Ceria, Minggu (1/11).

Selain pemecahan rekor MURI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh pendidikan berkebutuhan khusus.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dr. Asep Hilman mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kolosal akuntabilitas dari penyelenggara pendidikan dan layanan khusus dari SLB di Jabar.

’’Ternyata mereka mampu serta bisa berbuat sesuatu dalam keadaan serba kekurangan yang nanti akan menjadi modal hidup mereka di kemudian hari. Itu pesan utama yang kami sampaikan melalui pemecahan rekor muri kepada masyarakat Jawa Barat khususnya,” kata Asep di sela acara.

Dengan kegiatan ini, masyarakat menjadi terbuka agar tidak malu menyekolahkan anaknya yang berkebutuhan khusus. Dirinya berharap, ajang ini menjadi jendela pembuka supaya masyarakat tidak mempunyai perasaan inferior seperti itu lagi. ’’Kita harus tunjukan anak-anak mampu bermain musik, melukis, menghasilkan produk-produk berkualitas,” sahutnya.

Sebelum ini, ada lima kegiatan di sejumlah wilayah untuk mengepresikan bagaimana praktek penyelenggaraan pendidikan khusus dan pelayanan khusus di SLB se-Jabar.

Sekretaris Daerah H. Iwa Karniwa sangat mengapresiasi prestasi tersebut. Apalagi pemecahan rekor Muri dilakukan di Kota Bandung. Meskipun, kegiatan ini tidak begitu didukung oleh anggaran, tetapi dengan kebersamaan dan niat tulus untuk membesarkan rasa percaya diri anak berkebutuhan khusus, warga dapat menyaksikan hal luar biasa.

Iwa memiliki harapan agar kegiatan ini menjadi penyemangat bagi para penyandang kebutuhan khusus. Dia juga ingin agar mereka punya kesempatan sama, bahkan lebih dibandingkan anak biasa. Oleh karena itu butuh dukungan penuh dari pemerintah juga orangtua.

Tinggalkan Balasan