Yang mengikuti langkah Bogota dengan busway-nya juga kian banyak. Jakarta di zaman Gubernur Sutiyoso mengikutinya. Waktu tiba di Meksiko dua hari lalu, saya lihat Mexico City juga sudah mulai mengikutinya.
Tentu saya juga merasakan naik busway selama di Bogota. Di sana namanya TransMilenio. Untuk menandai pergantian milenium 15 tahun yang lalu.
Bogota yang macetnya hampir menyaingi Jakarta memang kian mengandalkan busway itu. Rutenya terus diperluas. Sistemnya dipermodern. Integrasi antarmodanya disempurnakan. Apalagi setelah Enrique terpilih lagi ini.
Selama naik TransMilenio itu, saya terus berpikir ide apa yang bisa membuat busway Jakarta bisa mengejarnya. Saya ingat bunyi iklan: adakalanya copy lebih indah dari warna aslinya. Tapi, bisakah busway Jakarta mengalahkan TransMilenio?
Mungkin Pak Ahok bisa menerima ide ini: bangunlah eskalator secara bertahap di terminal-terminal busway. Bisa dimulai di sepuluh terminal dulu. Kalau ini dilakukan, barulah busway Jakarta lebih modern dari TransMilenio Bogota.
Tidak mahal untuk ukuran APBD Jakarta. Tidak usah ragu untuk memberikan fasilitas lebih modern buat rakyat bawah. Seperti Medellin membangun metrocable-nya itu.
Mumpung masyarakat Bogota juga lagi kurang puas dengan kemajuan TransMilenio sekarang ini. Sampai-sampai Enrique si bidan TransMilenio mencalonkan lagi jadi wali kota Bogota.
Enrique sudah beberapa kali ke Jakarta. Sejak tidak jadi wali kota, dia memang jadi konsultan lembaga dunia untuk perbaikan transportasi kota.
Tapi, tampaknya bukan hanya soal TransMilenio yang membuatnya bersemangat menjadi calon wali kota lagi. Enrique gagal di jalur yang lebih tinggi. Dia tidak terpilih saat dua kali maju sebagai calon presiden. Dua-duanya kalah telak oleh Juan Manuel Santos, presiden Kolombia yang sekarang. Padahal, pemilu presiden berikutnya masih empat tahun lagi.
Yang tidak akan bisa dikalahkan busway Jakarta adalah takdir ini: cuacanya. Kota ini berada di ketinggian 2.500 meter dari atas permukaan laut. Jauh lebih tinggi daripada Bandung. Udara seluruh Kota Bogota sejuk sekali. Ini yang tidak bisa dilawan. Saya tidak akan mengusulkan ke Pak Ahok untuk memasang AC di langit Jakarta. Tapi boleh lah dipasang AC di stasiun busway-nya. (*/rie)