Sementara itu, mewakili seniman asal Bandung, Aat Soeratin menegaskan bahwa TPJBF ini merupakan bukti semangat guyub para penikmat dan musisi jazz. Hal ini pula yang membuat event yang rencananya akan dibuat tahunan ini istimewa. Tanpa ada semangat ini, TPJBF akan sulit diwujudkan. ’’Jazz itu bukan rekayasa zaman. Selalu ada. Kalau tren, bisa hilang dan mati. Jazz, tidak,’’ pungkasnya. Diharapkan Aat, event ini bisa melahirkan musisi jazz muda yang andal di kancah musik Indonesia.
Adapun event TPJBF sudah dimulai kemarin (19/10). Ditandai dengan aksi Do to Do di trotoar The Papandayan Hotel Bandung. Acara akan dilanjutkan pada Senin (26/10) mendatang, hingga Sabtu (31/10). Rencananya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan hadir membuka acara ini pada Senin (26/10). Sejumlah musisi jazz ternama dipastikan akan mengisi enam panggung TPJBF. Di antaranya, Dwiki Dharmawan, Jazzuality, Barry & Benny Likumahuwa, Torotoot Jimbot, Dira Sugandi, Harvey Malaiholo, dan Shadow Puppets. Akan hadir pula musisi muda, seperti Tesla Manaf dan Yura Yunita.
TPJBF ini termasuk pelopor event live jazz yang berlangsung enam hari. Sebab, sebelumnya event serupa biasanya hanya sampai tiga hari. ”Makanya kita sangat semangat, mudah-mudahan bisa dinikmati semua penikmat musik. Baik jazz atau bukan,” pungkas Bobby. (tam)