Sementara itu, di pasar spot, rupiah yang sudah menguat tajam dalam tiga hari terakhir, akhirnya sedikit melemah 66 poin ke posisi 13.887 per USD. Sepanjang hari kemarin, mata uang yang sebelumnya mencatat penguatan tajam terhadap USD juga mulai terkonsolidasi dan sedikit melemah, seperti ringgit Malaysia, baht Thailand, maupun rupee India.
Konsolidasi juga terjadi di pasar modal. Kekuatan naik pasar saham Indonesia mulai berkurang setelah empat hari beruntun ditutup di zona hijau. Meski nilai tukar Rupiah masih menguat dan investor asing melanjutkan aksi beli, investor domestik mulai petik keuntungan (profit taking) sehingga Indeks harga saham gabungan (IHSG) hanya mampu naik 4,301 poin (0,096 persen) ke level 4.491,433 pada penutupan perdagangan kemarin.
Kumpulan 45 saham paling likuid dalam indeks LQ45 ditutup naik 1,48 poin (0,19 persen) ke level 768,55. Investor asing kembali mencatatkan aksi belinya sejak awal pekan ini. Pada perdagangan kemarin pembelian bersih investor asing (foreign net buy) sebesar Rp 683,4 miliar. Meskipun secara kumulatif sejak awal tahun sampai dengan kemarin investor asing masih mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 11,164 triliun.
Mulai berkurangnya daya naik bursa saham Indonesia seiring dengan bursa saham Asia yang mulai terkoreksi dan bursa saham Eropa kemarin sore dibuka di zona merah. Begitu juga bursa saham AS yang dibuka turun tadi malam.
Indeks Straits Times (Singapura) ditutup turun 0,50 persen, indeks Nikkei 225 (Jepang) turun 0,99 persen, indeks Hang Seng (Hong Kong) turun 0,71 persen, sebaliknya indeks Composite Shanghai (Tiongkok) menguat 2,97 persen.
Senior Research PT HD Capital, Yuganur Wijanarko, menyebut IHSG sudah masuk daerah jenuh beli pasca menguat sejak awal pekan ini. Maka perlu diwaspadai potensi terjadinya koreksi minor (kecil). ”Kenaikan IHSG selama beberapa hari ini membawa kita ke daerah jenuh beli harian (overbought),” ucapnya, kemarin.
Pelaku pasar yang ingin masuk posisi beli (buy) disarankan tidak terburu-buru. Sebaiknya menunggu koreksi minor terjadi lalu mengejar kenaikan. Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak di level support pada rentang 4.435, 4.390, 4.290, 4.173 dan resistance di rentang 4.585, 4.621, 4.725.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, menilai sebaliknya. IHSG hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 4.381 – 4.579. Dia optimistis pasar saham dalam negeri masih bisa positif karena investor asing sedang melakukan aksi beli. ”Pergerakan naik IHSG masih diwarnai oleh capital inflow sebagai pendorong penguatan. Ditambah dengan apresiasi nilai tukar dan paket kebijakan ekonomi yang menjadi bagian dari faktor pendorong menguatnya IHSG,” kata dia, kemarin.