Produksi Listrik PLTA Cirata Turun

CIPEUNDEY – Akibat kemarau panjang, produktivitas PLTA Cirata menurun. Energi listrik yang dihasilkan PLTA Cirata tidak sesuai dengan target. PT PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Unit Pembangkitan Cirata menargetkan 1.600 Gigawatthour hingga akhir tahun ini. Namun, pada realisasinya baru mencapai sekitar 900 Gigawatthour hingga bulan ke 10.

”Penurunan produksi listrik bukan hanya terjadi di UP Cirata, melainkan di tempat yang lainnya,” kata General Manager PT PJB Unit Cirata Wirasman Wahju Wibowo kepada Bandung Ekspres kemarin (5/10).

Penurunan produksi listrik, menurutnya, masih terbilang aman. Bahkan masih bisa menyuplai listrik ke jaringan yang ada. Diakui olehnya, saat ini air di Waduk Cirata mengalami penurunan.

Elevasi air di Waduk Cirata hanya menurun tiga meter di atas batas minimum permukaan air untuk disalurkan ke turbin. Kondisi air di Waduk Cirata saat ini berada di posisi 208 mdpl, sedangkan ketinggian air minimum yang bisa disalurkan ke jaringan ialah di elevasi 205 mdpl.

”PLTA Cirata memiliki delapan turbin yang seluruhnya dalam kondisi siap beroperasi dan tidak mengalami kendala,” katanya.

Akan tetapi, ke delapan turbin tersebut tidak dioperasikan seluruhnya. Beroperasinya turbin disesuaikan dengan sistem perlistrikan. Saat ini turbin yang beroperasi hanya empat unit saja setiap sore. Hal Itu tergantung dari kebutuhan dalam sistem perlistrikan yang ada.

Dia menjelaskan, operasional turbin di PLTA Cirata tidak didasarkan pada beban dasar, melainkan pada beban puncak. Hal itu dikarenakan fungsi dari PLTA Cirata untuk memperbaiki frekuensi dan tegangan listrik.

Di tempat yang berbeda, Direktur Produksi PT PJB Yuddy S Wicaksono mengatakan, penurunan produksi listrik bukan hanya terjadi di UP Cirata, melainkan di unit pembangkitan yang lainnya. Di antaranya UP Gresik, UP Paiton, UP Muara Karang, UP Muara Tawar, dan UP Brantas. Sementara, total kapasitas keenam pembangkitan itu sekitar 7.000 megawatt.

Terkait dengan kondisi air di Waduk Cirata, dia mengaku tidak mengkhawatirkannya. Ketinggian air tiga meter di atas batas minimum, menurut dia, tidak akan surut dengan cepat.

”Tiga meter tapi ini masih lama. Sekarang ini cuacanya sudah mau masuk musim hujan. Pada musim penghujan nanti, kondisi tersebut akan normal kembali,” katanya. (mg5/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan