Tulisan di ikat kepala si Ndas mangap akan berganti-ganti seiring dengan bergantinya musim kompetisi. Seiring dengan bergantinya zaman, si Ndas mangap pun ikut dipermak. Posisi wajah yang dulu menghadap ke kiri dibuat lebih simetris ke tengah. Gambar dipoles dengan warna agar lebih hidup.
Emosi yang tertuang di mimik dibuat lebih meledak. Rambutnya yang dulu pendek karena menggambarkan sosok Dahlan Iskan, dibuat jadi lebih gondrong dan sangar. Mirip Silvester Stalone di film-film Rambo.
”Sebenarnya bukan Rambo, tapi sosok pahlawan arek-arek Suroboyo di zaman kemerdekaan. Gambaran pejuang itu kan rambutnya panjang, pakai ikat, pakai sarung atau bawa bambu runcing, itu yang ingin saya sampaikan,” ucap Boediono, grafis Jawa Pos yang merombak gambar mister Muchtar ini.
Jika dirunut dari awal, sudah hampir 28 tahun si Ndas mangap hadir. Kini dia sudah dimodifikasi sedemikian rupa, mulai dari bentuk tengkorak, perempuan ataupun gambar anak-anak. Meski banyak mengalami evolusi, ada satu yang membuat logo ini tetap spesial: dari dulu sampai sekarang si Ndas mangap itu ternyata tak pernah mingkem. Hehe..(wam/asp)