Pihak keluarga pun tak menyangka, yang diucapkan Eti sebelum berangkat menjadi kenyataan. ’’Tadi, kata Bapak kepala sekolahnya bilang, ternyata benar, bu Eti izin cutinya lama. Dan ngga kembali lagi,’’ ungkap Nia.
Sebelum kejadian tragedi Mina, lanjut Nia, pihak keluarga hampir setiap hari melakukan komunikasi dengan Eti. Namun, ketika terjadi tragedi Mina, nomor telepon Eti langsung mati dan susah dihubungi. ’’Terakhir komunikasi, Kamis pagi. Eti SMS saya. Katanya, ’Bi doain ya. Uwa sekarang mau ke Mina.’ (Bi, doakan ya. Uwa sekarang mau ke Mina). Pas sudah kejadian itu, (tragedi Mina) nomornya langsung ngga aktif semua. Dan, keluarga mulai gelisah,’’ terang Nia.
Eti Kusmiati wafat meninggalkan dua anak perempuan bernama Anida Yusranita, 22, yang masih kuliah di Jogjakarta. Dan, Agna Fajriah Usron, 15, siswi SMA. Dari pantauan di rumah duka, suasa haru menyelimuti keluarga Eti Kusmiati. Kerabat dekat dan tetangga terus berdatangan untuk memberikan ucapan bela sungkawa dan doa agar diberi kekuatan dan ketabahan.
’’Semua keluarga dari Ciamis, dan Tasik juga datang. Semua sudah datang ke sini. Kita keluarga sudah ikhlas, karena meninggalnya juga di tanah suci lagi beribadah,’’ ucap dia. (gat/hen)