BERBICARA soal sampah, maka tak jauh hubungannya dengan PD Kebersihan Kota Bandung. Sebagai perusahaan daerah yang concern terhadap kebersihan, tentunya berbagai upaya dilakukan agar Bandung bersih. Caranya dengan mengoptimalkan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Direktur Utama PD Kebersihan Drs H Deni Nurdyana Hadimin MSi mengatakan, ekspektasi masyarakat terhadap Kota Bandung sangat besar. Apalagi di kepemimpinan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang baru dua tahun ini, berbagai inovasi sudah dilakukan. Mulai dari, Gerakan Pungut Sampah (GPS), denda untuk yang buang sampah sembarangan, hingga kewajiban setiap pemilik kendaraan roda empat menyediakan tempat sampah di dalamnya. Sehingga, diharapkan tahun ini Kota Bandung bisa lebih baik dari segi kebersihan.
’’Sudah 17 tahun Bandung ini nggak dapat Adipura. Ya kita bantu lah. Kita ingin Bandung bersih. Adipura hanya bonus,’’ ucapnya kepada Bandung Ekspres di kantornya, Jalan Surapati, beberapa waktu lalu.
Namun, pihaknya optimistis bisa mendapat Piala Adipura. Sebab, penilaian terakhir untuk Kota Bandung mencapai 73,1. Sementara untuk mendapat Adipura, minimal harus mencapai nilai 70. ’’Dengan poin tersebut seharusnya bisa,’’ tutur pria yang juga dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) ini.
Meski belum dapat Adipura, beberapa penghargaan sudah diterima Pemerintah Kota Bandung di bidang lingkungan. Salah satunya sebagai Pelaku Lingkungan dalam hari Lingkungan Hidup di Istana Bogor. Penghargaan ini diberikan kepada perwakilan petugas penyapu PD Kebersihan Kota Bandung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Kemudian, penghargaan sebagai kota dengan Inovasi Lingkungan Hidup Perkotaan/Ruang Publik dari Sindo Weekly. Dan apresiasi lainnya yang diserahkan kepada LSM Hijau Lestari, Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, serta Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto.
Belum lagi inovasi dan program-program lain yang baru dirancang. Seperti, penerapan Green Building, mesin pencacah sampah, dan biodigester. Bandung juga dinilai sebagai satu-satu kota yang memiliki Perda Pengurangan Kantung Plastik. Hal ini sudah dipraktikkan di tiga pasar dan 17 ritel di Kota Bandung.