150 Fotografer Bidik 45 Model dalam Chemistry

Raisa Scarf Kemas Event Model Hunt dalam Bentuk Workshop

COBLONG – Sebanyak 150 fotografer berkumpul di Hutan Babakan Siliwangi Sabtu (19/9) lalu. Mereka membidik lensa kameranya terhadap 45 model dalam event Chemistry yang diinisiasi oleh Raisa Scarf. Sesuai judulnya, event ini melatih komunikasi antara fotografer dan model agar bisa menghasilkan foto yang baik dalam satu hari pelatihan.

Seharian penuh, para peserta diberi materi, praktik, lalu langsung ujian. Hal itu dikatakan owner Raisa Scarf, Euis Sri Mulyani. Dikemas dalam bentuk workshop, pihaknya menggandeng beberapa pihak dalam event ini. Semua komunitas foto diundang dalam acara ini. Runner up Miss Indonesia 2013 Shinta Nur Safira Azzahra juga hadir sebagai pemateri di bidang modeling.

’’Selain Shinta, ada dari Sariayu untuk materi tentang make-up, dan dari Canon untuk materi fotografi dan kamera,’’ jelas Euis kepada Bandung Ekspres di lokasi workshop.

Di bidang modeling, peserta diajari bagaimana bersikap yang baik dan jadi model yang disiplin. Sebab, seorang model harus punya komitmen untuk bisa jadi role model juga. Misalnya soal pembicaraan fee saat ditawari pemotretan. Dalam workshop diajarkan bahwa fee hal kedua, yang pertama adalah network, karena publikasi yang lebih penting.

Mengusung tema lifestyle dan casual sporty, Raisa Scarf juga membidik beberapa peserta untuk jadi model produknya. Selain itu, 30 model terpilih akan masuk ke dalam katalog Raisa Scarf edisi selanjutnya.

DOKUMENTASI RAISA SCARF RIZA FITRIA, JUARA I.
DOKUMENTASI RAISA SCARF

RIZA FITRIA, JUARA I.

Sementara itu, pemateri dari Canon, Yoga Ogre, 41, mengatakan, workshop ini mengajarkan fotografer mengambil foto yang mewakili gaya hidup. Termasuk menyesuaikan foto dengan kebutuhan produk dan treatment serta detailing-nya. Menurut pria yang aktif juga di komunitas sepeda BMX ini, stimulasi komunikasi antara model dan fotografer sangat penting. Jika sifat model keras, maka fotografer yang harus menyesuaikan. Begitupun sebaliknya.

Kemudian, seorang model pun baru bisa disebut model jika sudah memenuhi beberapa kriteria selain photogenic. Di antaranya, ber-attitude baik, menguasai minimal 75 pose, dan menguasai table manner. ’’Kan sering ada gala dinner bersama model atau brand ambassador. Table manner itu supaya nggak malu-maluin aja,’’ ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan