[tie_list type=”minus”]KPU Luncurkan Sebuah Aplikasi [/tie_list]
JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum menargetkan 100 persen data daftar pemilih tetap (DPT) dari kabupaten/kota bagi pelaksanaan pilkada serentak 2015, masuk pada waktunya. Lengkap berdasarkan berdasarkan nama dan alamat.
’’Kalau kemarin waktu DPS (daftar pemilih sementara) masih ada yang memasukkan data (ke dalam sistem daftar pemilih, red) tidak pada waktunya karena terhambat jaringan dan sebagainya,” ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik, kemarin (18/9).
Agar target tepat waktu dapat dicapai, KPU kata Husni kini tengah membicarakannya dengan seluruh KPUD. Terutama terkait kendala, sehingga bisa dicarikan solusi terbaik.
’’Ini yang dibicarakan, bagaimana caranya seperti daerah Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan sebagian NTT datanya bisa masuk. Karena perubahan dari DPS ke DPT kan tidak terlalu banyak,” ujar Husni.
Menurutnya, kalaupun nanti ada data pemilih yang tertinggal tidak masuk dalam DPT, tetap difasilitasi masuk dalam DPT tambahan.
’’Kalau nanti ada tambahan setelah datanya dimasukkan, itu masuk dalam DPTb. Tapi yang sudah ada sekarang itu dimasukkan dalam DPT dan difasilitasi dalam provinsi. Kalau tidak kuat (jaringan internet di daerah) nanti akan langsung dibawa ke pusat, di sini di-upload,” ujar Husni.
KPU diketahui telah menetapkan DPS pada 2 September lalu. Setelah dimutakhirkan, DPS menurut jadwal akan ditetapkan menjadi DPT pada 2 Oktober. Sementara untuk DPTb akan diumumkan panitia pemungutan suara di tingkat desa/kelurahan pada 7 November hingga 9 Desember.
’’Masyarakat dapat menyampaikan masukan dengan tidak hanya datang ke panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa atau kelurahan semata. Telah disediakan juga fasilitas daring. Bahkan KPU kini meluncurkan apliksi. Itu membantu sekali bagi masyarakat,’’ ucapnya.
Meski sistemnya sudah lumayan canggih, kabarnya masih ada data yang keliru. Beredar kabar, di Manado ada warga yang bukan penduduk Manado, tapi namanya masuk sebagai pemilih.
’’Saya belum tahu. Tapi mungkin saja meski KTP bukan orang setempat, tapi karena sudah lama di situ dan ada proses pegantian identitas. Tapi kami akan memverifikasinya,’’ kilah Husni. (gir/vil)