Hotel Terbakar, 1.024 Jamaah Indonesia Dievakuasi

Diduga, jamaah Indonesia ramai-ramai masak nasi sendiri. Sebab, sejak dua hari lalu mereka tidak mendapat jatah makan. ’’Kami terpaksa melarang penggunaan penanak nasi lagi demi keselamatan yang lain,’’ tegas dia.

Jamaah Indonesia baru bisa masuk ke kamar lagi jika dinas kebakaran menyatakan sudah aman. Jika melihat kegiatan pembersihan gedung, bisa jadi baru sekitar pukul 00.00 WAS atau 04.00 dini hari tadi jamaah bisa menempati kamarnya lagi.

Namun, karena beberapa kamar di lantai 8 mengalami kerusakan parah, hanya jamaah yang tinggal di lantai 1 yang bisa kembali ke kamar. Sedangkan yang tinggal di lantai 8 dipindah ke hotel lain.

Jawa Pos (Group Bandung Ekspres) yang mendatangi hotel itu tadi malam menyaksikan ratusan calon haji hanya bisa duduk-duduk di lobi. Sebagian lagi berkumpul di luar hotel. Sedangkan jamaah perempuan tidur-tiduran di dekat posko kesehatan.

Yang memprihatinkan, Sumiati, CJH korban robohnya crane seminggu lalu, juga terkena dampak kebakaran itu. Jamaah dari Solo tersebut terpaksa dibopong dari kamarnya karena tidak bisa berjalan. ’’Saya baru saja dari RS An Noor, istirahat sebentar, disuruh keluar lagi karena kebakaran,’’ kata CJH yang masih menggunakan kursi roda itu.

Menurut dr Dodik Tri A, dokter jaga di hotel, sejak pagi ada 55 calon haji yang masuk klinik di hotel yang terbakar. ’’Kebanyakan (mengeluhkan, Red) batuk dan pusing,’’ ujar Dodik. Hanya seorang yang terserang stroke. Tapi, penyebabnya bukan asap, melainkan bawaan (sebelumnya sudah sakit).

Belajar dari insiden di Hotel Sakab, Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Jaetul Muchlis Bashir mengimbau jamaah tidak memasak lagi di hotel dengan menggunakan rice cooker atau pemanas air. ’’Jamaah sebaiknya membeli saja makanan yang ada di luar hotel,’’ ujarnya. Apalagi, sejak insiden kebakaran itu, pemilik hotel menyediakan nasi dan snack yang bisa dibeli oleh jamaah. (end/c11/kim/hen)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan