Karena itu, Yani tak menyangka Adang menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram. Tak ada firasat dirasakan olehnya. ’’Paling, dia terakhir nitipin jam ngajar anak-anak ke saya. Itu saja yang masih terngiang sampai sekarang,’’ ungkap dia.
Terpisah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengucapkan turut berduka cita atas musibah jatuhnya crane di Makkah dan menimpa sejumlah CJH, termasuk asal Bandung. Atas peristiwa tersebut, Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil- berharap pemerintah Saudi Arabia membersihkan sisa crane agar peristiwa serupa tidak terulang.
’’Saya turut berduka cita secara umum untuk musibahnya. Turut berduka cita untuk jamaah Indonesia. Khususnya jamaah asal Bandung yang salah satunya, PNS terbaik kami, Pak Adang Joppy, guru SMA 8,’’ ungkap dia di Balai Kota Jalan Wastukancana.
Emil mengaku, telah menyampaikan duka cita dengan datang langsung ke rumah keluarga korban. Bertemu dua anak Adang. Sedangkan istri Adang masih berada di Makkah.
Atas kejadian tersebut, dia berharap pemerintah Saudi Arabia bertanggung jawab dan mengambil tindakan. Karena pembangunan kontruksi ini membutuhkan radius keselamatan yang tinggi. Mengingat jamaah haji yang datang ke tanah suci sangat intens.
’’Sebagai wali kota yang pernah jadi arsitek, saya paham risiko potensi bahaya dari alat berat berdekatan dengan aktivitas manusia yang jumlahnya banyak,’’ terang dia.
Emil pun berharap pemerintah Saudi Arabia membersihkan sisa crane. Sebab, jika ada hujan badai lalu kena petir, sambungan skrup copot. Lalu rantai turun ke bawah. ’’Bisa kejadian lagi (musibah crane jatuh),’’ ucap dia. (fie/hen)