Menurut perhitungannya, ada sekitar 18 ribu hewan kurban yang akan diberikan label sehat yang didasarkan pada jumlah penjualan hewan kurban di tahun lalu. Tahun lalu, sapi yang terjual yakni sebanyak 7.500 ekor, dan domba sebanyak 12 ribu ekor. ”Jadi berdasarkan tahun lalu, kita persiapkan 18 ribu label sehat,” katanya.
Untuk penyediaan hewan kurban pada tahun ini, ia mengaku belum bisa memastikannya. Sebab, banyak faktor yang membuat jumlah pengadaan hewan kurban tahun ini tidak bisa diprediksi.
Seperti, musim kemarau yang berkepanjangan. Sehingga menyulitkan peternak memperoleh pakan ternak, dan juga situasi perekonomian nasional yang ikut memengaruhi penjualan hewan kurban.
Namun, dia memperkirakan ada kenaikan harga pada hewan kurban. Tahun lalu, daging sapi per kilogram hidup itu dihargai Rp 50 ribu sampai Rp 55 ribu. Tahun ini, harga daging sapi per kilo hidup bisa mencapai lebih dari Rp 61 ribu.
Sapi-sapi di Kabupaten Bandung, ujar dia, kebanyakan didatangkan secara impor dan dari Jawa. Memang, harga sapi impor lebih murah sedikit. Tapi warga banyak yang memilih menggunakan sapi lokal. Lagi pula, kebanyakan sapi impor itu untuk kebutuhan konsumsi masyarakat. (mg15/rie)
