Si (.) Tak Protes Lagi setelah Jadi Titik

Perajin mebel yang tinggal di Dukuh Sidang, Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, itu adalah penganut paham efisiensi sejati. Buktinya, kakak si (.) cukup diberi nama ’’N’’. ’’Nama N itu bukan asal-asalan lho,’’ tegas Ali.

Nama untuk anak lelakinya yang lahir pada 4 September 1992 itu diambilkan dari Alquran yang merupakan saran kiainya dulu. Persisnya dari surah Nun atau Al Qalam.

’’Ketika itu mau saya beri nama Nun. Tapi, saya pikir, kasihan anaknya kalau namanya jadi ejekan,’’ ungkapnya.

Jadi ejekan mungkin tidak. Tapi, keputusan Ali tersebut toh mengundang sangat banyak pertanyaan dan keheranan dari kerabat serta tetangga. Meski lama-kelamaan akhirnya memang mereda sendiri.

Malahan, N yang kini sudah menuntaskan pendidikan di sekolah tinggi ilmu keperawatan di Semarang sempat tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia pada 2000. Yakni, sebagai pemilik nama terpendek di Indonesia.

Banyak penantang rekor N itu kini. Ada Y di Jogjakarta, D di Pemalang, dan kakak adik dari Payakumbuh, O serta Z, yang bahkan jauh lebih senior daripada N. Penamaan O itu bahkan memang disengaja oleh orang tuanya untuk memecahkan rekor dunia yang tercatat di Guinness World Records.

O adalah contoh betapa ambisi orang tua kadang bisa menyulitkan anak. Semasa SD, perempuan kelahiran 22 November 1964 tersebut kenyang jadi sasaran olok-olok.

’’Kawan-kawan selalu bersorak, O Kanai, O Kanai (O Kena, O Kena). Saya sering menangis dibuatnya,’’ kenang O yang sehari-hari berprofesi pengacara kepada Padang Ekspres (Group Bandung Ekspres).

Kalau sang adik, Z, dia malah lebih banyak mengalami kesulitan karena nama saat sudah dewasa. Baik dalam masalah pekerjaan maupun perbankan. Pria kelahiran 30 Oktober 1966 itu pernah nyaris tak bisa membuka rekening bank.

Pengajuan kredit pria yang berwiraswasta itu juga selalu ditolak. Sebab, sesuai dengan aturan di bank, yang mengajukan kredit harus punya nama yang minimal terdiri atas tiga huruf.

’’Karena nama saya cuma satu huruf, jadilah tak pernah jebol sampai sekarang,’’ ungkap petinggi sebuah partai di wilayah Lima Puluh Kota tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan