Yuddy melanjutkan, pihaknya juga mendapat tugas mempersiapkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur dari sisi kelembagaannya. ’’ermasuk SDM (Sumber Daya Manusia)nya dan hal-hal terkait nomenklatur kelembagaan,’’ imbuhnya.
Menyoal waktu rilis paket kebijakan tahap dua, Darmin mengatakan, paket tersebut bakal diumumkan jika semuanya telah rampung. Dia menjanjikan, paket kebijakan kedua tersebut bakal dirilis, akhir September ini. ’’Jadi kalau pelaksanaannya nanti sudah mulai berjalan betul, mungkin (diumumkan) di akhir bulan, atau paling lambat awal bulan depan,’’ imbuhnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi INDEF Eko Listyanto menuturkan, peluncuran paket kebijakan ekonomi tahap I kemarin, memang tidak terlalu berpengaruh pada pergerakan rupiah dan IHSG. Sebab, pasar tampaknya masih pesimistis dengan upaya pemerintah untuk memulihkan kondisi ekonomi yang tengah mengalami perlambatan. ’’Pelaku pasar belum yakin apakah paket kebijakan ini bisa efektif untuk mengatasi perlambatan ekonomi,’’ paparnya saat dihubungi, kemarin.
Selain itu, isi dari paket kebijakan tersebut, lanjut Eko, mayoritas adalah kebijakan jangka menengah. Diantaranya seperti deregulasi, tax allowance hingga tax holiday. Sehingga, hasilnya tidak bisa langsung terlihat dalam waktu dekat. ’’Paket kebijakan yang kemarin dibacakan (Jokowi) sifatnya jangka menengah. Jadi baru terlihat hasilnya dalam waktu setahun atau dua tahun mendatang,’’ imbuhnya. (ken/hen)