NGAMPRAH – Puluhan petugas sub terminal di Kabupaten Bandung Barat yang sehari-hari bertugas manarik karcis dari para angkutan umum meminta kesejahteraan layak. Pasalnya, saat ini para petugas terminal tersebut mengeluhkan dengan nilai upah yang dibayar hanya Rp 15 ribu per hari oleh Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bandung Barat.
KURANG PERHATIAN: Sub terminal menjadi penopang perekonomian daerah. Namun, banyak petugas yang belum merasa sejahtera.
Salah seorang petugas sub terminal di Sindangkerta Tarmin Sujadi (bukan nama sebenarnya) mengaku, kesejahteraan yang didapat selama bekerja sejak tahun 2004 hingga saat ini jauh dari harapan. Dirinya setiap hari hanya menerima upah sebesar Rp 15 ribu. ”Kami dibayar Rp 15 ribu per hari dan itu sangat tidak layak. Kalau Rp 15 ribu dikalikan satu bulan paling saya menerima Rp 450 ribu. Di sisi lain, saya harus bekerja maksimal dengan kewajiban memberikan setoran sebesar Rp 90 ribu per hari kepada dishub setiap satu orang petugas sub terminal. Di Sindangkerta saja ada 7 petugas sub terminal yang harus setor,” katanya kepada wartawan ditemui di Ngamprah, belum lama ini.
Tarmin yang saat ini berstatus sebagai pegawai harian lepas (PHL) warga Desa Gununghalu Kecamatan Gununghalu, terus berjuang agar nilai upah bisa dinaikkan dengan upah yang wajar sesuai dengan nilai UMK di Kabupaten Bandung Barat. Dikatakannya, tuntutan agar nilai upah agar dinaikan bukan hanya keinginan dirinya saja. Namun, petugas sub terminal di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat juga menginginkan kenaikan upah yang layak.
Ia menyebutkan, saat ini petugas terminal di Kabupaten Bandung Barat jumlahnya sekitar 100 orang. Sub terminal tersebut berada di Sindangkerta, Gununghalu, Cijenuk, Cililin, Gedonglima Padalarang, Cipendeuy, Cikalongwetan, Lembang, Parongpong Cisarua, Cipatat dan Cimareme. ”Rata-rata jumlah petugas di masing-masing sub terminal dari 7 hingga 10 petugas,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bandung Barat Agus Gusmana tidak bisa dikonfirmasi melalui telepon. Begitu juga dengan SMS yang terkesan acuh tak membalas pesan wartawan. (drx/fik)
