Pelindo Rombak Organisasi

SURABAYA – PT Pelindo III melakukan restrukturisasi organisasi. Salah satu BUMN kepelabuhanan yang mengelola 43 pelabuhan di tujuh provinsi di Indonesia itu memilih untuk merombak susunan organisasinya supaya siap menghadapi persaingan global.
Sekretaris Perusahaan Pelindo III Yon Irawan mengatakan, sejalan dengan target Pelindo III, restrukturisasi wajib dilakukan. Pada 2018 Pelindo III menargetkan menjadi emerging industry leader melalui layanan full handling terminal system dan logistic integration serta integrated industrial port estate. ”Dengan demikian, bisa lebih dinamis dan siap menghadapi perubahan yang terjadi,” ujarnya kemarin.
Apalagi, peran BUMN kepelabuhanan kian penting ketika pemerintah mendorong sektor maritim, salah satunya terkait tentang program tol laut. Karena itu, struktur organisasi Pelindo III dirombak untuk memastikan fungsi-fungsi dalam organisasi tertata dengan efektif.
Menurut dia, semua tidak terlepas dari upaya untuk meningkatkan market share pengusahaan bongkar muat dan pelayanan. ”Sedangkan organisasi di tingkat kantor cabang lebih fokus pada kegiatan bisnis dan operasional sehingga beberapa fungsi supporting (pendukung di manajemen, Red) secara bertahap akan ditarik ke kantor pusat,” jelasnya.
Selain itu, seiring dengan tuntutan kenaikan realisasi investasi, fungsi investasi yang sebelumnya ditangani cabang akan dilaksanakan kantor pusat. ”Ke depan dibentuk fungsi project management office yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan investasi teknik perusahaan. Sebagai bentuk peningkatan pangsa pasar pengusahaan bongkar muat, juga diperkuat fungsi pemasaran dan penjualan di kantor cabang,” ucapnya.
Tapi, jajaran struktural Pelindo III kini lebih ramping. Misalnya, di manajemen Pelabuhan Tanjung Perak, penguatan manajemen difokuskan pada sisi bisnis. Pelindo III Cabang Tanjung Perak yang sebelumnya dipimpin deputy general manager memiliki tambahan deputy general manager bidang penunjang operasi kini. Ditambah, manajer pemasaran dan pengembangan usaha.
”Salah satu tujuannya, mempercepat layanan dengan mengintegrasikan semua terminal di Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan gerbang penting untuk logistik kawasan Indonesia Timur,” katanya. (jpnn/fik)

Tinggalkan Balasan