JAKARTA – Anggota Polsek Kebon Jeruk meringkus dua pemuda yang menewaskan Asep Bahri, 35, pengusaha mikrolet. Mereka adalah AH, 28, dan AR, 30. Dari hasil penangkapan itu, keduanya tercatat sudah merencanakan pembunuhan tersebut. Motifnya adalah utang Rp 300 ribu.
Kepada penyidik, AR menyatakan, dirinya membunuh Asep karena jengah ditagih utang Rp 300 ribu. Uang itu digunakan untuk mengganti ongkos perbaikan mikrolet yang mengalami kecelakaan saat dipakai.
Meski mikroletnya diperbaiki sendiri, Asep tetap meminta uang ganti rugi kepada pelaku. AR dengan korban pun berselisih paham. Mereka sempat bertengkar di tempat kos korban. ”Saya dikejar-kejar terus sama korban untuk bayar tagihan itu,” ucapnya saat ditemui di Mapolsek Kebon Jeruk kemarin (5/9).
Lantaran tidak punya nyali untuk membunuh korban seorang diri, AR mengajak AH. Dia adalah sepupu AR. Pada Jumat sore (28/8), AR menelepon korban untuk membayar tagihan tersebut. Asep pun menyetujui permintaan pelaku. Ketika itu dia diminta datang ke tanah kosong Jalan Raya Lapangan Bola, RT 05, RW 01, Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Saat datang, AR dan AH langsung menghantam kepala Asep dengan menggunakan linggis. Hasilnya, kepala korban berlumuran darah. Meski begitu, AR masih belum puas. Dia semakin membabi buta menghabisi korban yang sudah tidak bernyawa. ”Waktu itu saya khilaf. Niatnya mau melukai korban. Tapi, Asep malah meninggal,” katanya. (gum/c15/ano/rie)