RAISA, 25, sedang gelisah. Sebab, ada banyak hal yang kini dipikirkan. Terutama menyangkut karya-karyanya.
Sebagai penyanyi, Raisa harus siap jika suatu hari tergantikan penyanyi baru yang lebih berbakat. Inovasi disebut sebagai upaya untuk menghadapi persaingan di industri musik yang semakin ketat. Karya-karya Raisa sejauh ini bisa dibilang selalu sukses di pasaran. Lagunya pun kerap jadi hit saat dikeluarkan ke publik. Respons positif pun selalu dia dapatkan saat tampil di depan public dengan banyaknya tepuk tangan dan tiket pertunjukkan yang selalu sold out.
Tetapi, pelantun Pemeran Utama tersebut secara pribadi merasa bahwa karyanya semakin ke sini semakin kurang jujur. Sebab, dia terlalu fokus memikirkan karir. ’’Terlalu memikirkan itu malah bikin karya yang kita ciptakan jadi kurang jujur,’’ ungkapnya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan kemarin.
Pressure yang dirasakan Raisa semakin tinggi. Hal itu terasa saat masuk studio beberapa waktu lalu. Dia terbebani. Padahal, ketika membuat album pertama pada 2011, perasaan semacam itu tidak pernah dirasakannya. ’’Dulu, buat lagu ya karena ingin membuatnya. Tidak ada motif lagu ini harus merajai tangga lagu radio atau lainnya,’’ jelas kekasih Keenan Pearce itu.
Raisa pun merindukan perasaan tersebut. Kerinduannya itu merupakan bentuk kejujuran dirinya sendiri. ’’Bukan yang career minded. Pressure makin banyak. Saya ingin kembali seperti saat album pertama,’’ katanya jujur.
Selain itu, dia ingin terus menyerap ilmu dari musisi lain. Salah satu caranya adalah dengan berkolaborasi dengan banyak penyanyi. Raisa sendiri akan meluncurkan single baru yang merupakan kolaborasi dirinya dengan seorang musisi. (and/c15/jan/far)