BANDUNG – Tingkat hunian (okupansi) kamar hotel menurun pada triwulan ketiga. Penurunan okupansi ini dilatarbelakangi oleh penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat, terutama Kota Bandung baik domestik maupun mancanegara.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat, tingkat kunjungan wisatawan asing ke Jawa Barat yang tercatat melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Pelabuhan Muarajati Cirebon anjlok hingga 56,78 persen. ”Terutama wisatawan dari Malaysia itu 57 persen berkurangnya di Bandara Husein,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Barat Dody Gunawan Yusuf di kantornya, di Bandung, Selasa (1/9).
Kunjungan wisatawan asing pada Juli 2015 berjumlah 6.688 orang, riciannya 6.619 orang masuk lewat Bandara Husein Sastranegara dan 69 orang dari Pelabuhan Muarajati. Sementara sebulan sebelumnya tercatat 15.423 orang, 15.314 dari Bandara Husein dan 109 dari Pelabuhan Muarajati.
Dody menduga, krisis ekonomi serta gejolak politik di negara tetangga itu diduga menjadi faktor pemicu turunnya jumlah wisawatan asing asal Malaysia. Dia beralasan, dampak menguatnya Dollar Amerika di Malaysia terasa lebih berat ketimbang Indonesia.
Hal ini diamini Manager Hotel Cihampelas Mahmudin yang mengatakan penurunan omset hotel mencapai 40 persen. Menurut Mahmudin sudah tiga bulan ini, Hotel Cihampelas baik weekand maupun long weeked tidak pernah penuh. Meskipun pihaknya sudah menurunkan tariff dan promo, namun okupansi tetap rendah.
”Kita jual tarif kamar hotel semurah mungkin, di antara tadi berdasarkan harga publish yang biasa Rp 450 ribu per kamar sekarang dijual menjadi Rp 250 ribu per kamar,” kata Mahmudin.
Dia menjelaskan, pihaknya menekankan marketing untuk segencar dan seefisien mungkin mencari tamu. ”Fenomena kemarin, bookingan full saat lebaran, tapi pada Lebaran kemarin justru nggak penuh,” ujar Mahmudin. (mg-ad/fik)