Marc Marquez mengaku peluangnya untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP sudah berakhir setelah dia mengalami crash untuk keempat kalinya di Grand Prix Inggris, Minggu (30/8) lalu. Marquez sebenarnya menuju Silverstone dengan optimisme tinggi karena masih yakin bisa memangkas jarak dengan duo Yamaha yang tinggal 52 poin.
Tapi optimismenya langsung luntur begitu motornya terjatuh di Silverstone yang membuat selisihnya kini melebar jadi 77 poin dengan enam balapan tersisa. ’’Kami kehilangan peluang untuk mempertahankan gelar juara dunia tapi kami akan berusaha memenangi sebanyak mungkin seri tersisa hingga akhir musim,” kata Marquez seperti dilansir crash.
’’Tak ada lagi perbincangan soal juara dunia. Saya hanya fokus memenangi balapan, tapi jika tak memungkinkan, saya akan mengejar podium kedua atau podium ketiga. saya tak akan merubah level karena saya memag siap menanggung risiko apapun,” imbuhnya.
Pebalap Repsol Honda itu selalu membuntuti Valentino Rossi di baris terdepan di Silverstone. Tapi, delapan lap menjelang finis, motornya seperti melayang dan membuat keseimbangannya terganggu dan terjatuh di tikungan. Masalah ini sudah sering dia alami di paruh musim pertama kemarin.
’’Saat balapan saya cukup optimis bisa menyalip Rossi. Saya mencoba untuk terus membuntutinya dan sebenarnya itu berjalan dengan mulus,” terang Marquez. ’’Pada sebuah titik, saya lebih cepat, namun masalah ban belakang yang melayang itu kembali terjadi, sama seperti yang saya alami di awal musim,” kata Marquez.
’’Saat hujan saya selalu mengalami masalah itu. Sulit menaklukkan motor dengan kondisi tersebut. Saya mencoba mengatasinya, tapi pada akhirnya, ketika saya tepat di belakang Rossi, saya masuk tikungan, mengerem dan tiba-tiba kehilangan ban belakang, bannya mengunci. Saat saya mencoba menghindari crash, saya sudah mental,” imbuh Marquez.
Melihat Marquez mulai tercecer, Jorge Lorenzo kini fokus mengejar Rossi. Dia cukup yakin bisa melakukannya. ’’Saya pikir balapan Marquez jauh lebih buruk daripada balapan saya karena dia nyaris keluar dari persaingan. Jadi, saya harus fokus ke satu rival, satu pebalap, dan itu adalah Valentino,’’ tutur Lorenzo.