Wakil-wakil Indonesia melewatkan kesempatan memenangi gelar di tiga kategori grand prix Vietnam Open. Kemarin (30/8) di Nguyen Du Stadium Ho Chi Minh City, hanya Tommy Sugiarto (tunggal putra) yang sanggup menjungkalkan lawannya, Lee Hyun-il (Korsel) 21-19, 21-19.
Dua duta Merah Putih lainnya, Fitriani (tunggal putri) dan Suci Rizki Andini/Maretha Dea Giovani (ganda putri) dipaksa mengakui keunggulan lawan-lawannya.
Fitriani dijinakkan pemain Jepang Saena Kawakami 24-26, 21-18, 10-21. Lalu Suci/Maretha dikalahkan Jongkonphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai 14-21, 12-21.
Nah, Tommy ketika dihubungi kemarin berkata kunci suksesnya yakni fokus di poin-poin kritis. Bertanding sampai 47 menit, Tommy menyadari lawannya tersebut adalah salah satu pemain Korsel yang punya jam terbang tinggi.
’’Kalau lawan Hyun-il itu kita harus cerdik. Hyun-il itu tipe pemain dengan tingkat akurasi penempatan bola bagus. Meski poin kita dipepet oleh dia, jangan sampai panik,” tulis Tommy dalam pesan singkat kemarin (30/8).
Untungnya Tommy sempat melakukan sparring versus Hyun-il di Kuala Lumpur awal bulan lalu. Saat itu anak kedua dari tiga saudara tersebut memang sedang melakukan persiapan menjelang turun kejuaraan dunia 10-16 Agustus di Istora Senayan lalu.
Rekor kalah menang Tommy versus Hyun-il sebelum pertandingan kemarin berpihak kepada Hyun-il. Tiga kali bertemu Hyun-il menang dua kali dan Tommy sekali. Kini agregat kalah-menang keduanya seri dua sama.
’’Modal bagus juga untuk dua pekan lagi ke superseries Japan Open. Saya jadi lebih pede. Setelah kemarin di kejuaraan dunia saya kalah di babak kedua. Kita sih pengennya menang terus. Tapi namanya bertanding, mas. Pasti kalah menang selalu ada,’’ tambah Tommy.
Sementara itu, Tiongkok masih mendominasi hasil kejuaraan grand prix Vietnam Open ini. Indonesia, Thailand, dan Jepang masing-masing berbagi satu gelar. Tiongkok mendapat dua mahkota yakni di ganda putra (Li Junhui/Liu Yuchen) dan ganda campuran (Huang Kaixiang/Huang Dongping). (dra/vil)