Promosi GMHRPH dilakukan sejak bulan lalu. Media sosial dan metode getok tular antar sesama pelaku seni ternyata cukup efektif. Awal bulan lalu pendaftaran sudah penuh.
’’Sampai-sampai, kami harus menolak (pendaftar),’’ kata Ardyan.
Dalam GMHRPH edisi pertama dua tahun lalu, yang diundang adalah para pelawak, musisi, event organizer, dan wartawan. Sekuel kedua dan ketiga, peserta semakin variatif. Tapi, kata Ardyan, panitia tetap berusaha memfilter.
Misalnya, pendaftar A akan ditanya tahu acara tersebut dari siapa. Terus, nama yang disebutkan akan dihubungi untuk mengonfirmasi apakah benar kenal dengan si A. Kalau benar, si A boleh berpartisipasi. ’’Tapi, kalau ternyata dia bohong, kami tolak,’’ tegas Ardyan soal seleksi peserta yang non pegiat seni.
Kostum para peserta tahun ini juga semakin meriah. Apalagi ada penghargaan untuk kategori kostum terbaik, kostum terburuk, dan kostum favorit.
Karena bersifat senang-senang, hadiah yang diberikan pun berupa plakat sederhana. Plakat itu tak boleh disimpan selamanya. Sebab, statusnya bergilir. Kalau gagal mempertahankan gelar, tahun depan trofi itu berpindah tangan.
Gelar kostum terbaik akhirnya direbut Trihadi Yulianto lewat kostum Danbo. Danbo adalah karakter boneka kotak kardus asal Jepang. Nanang -panggilan Trihadi Yulianto- mengaku hanya bermodal Rp 15 ribu untuk membuat kostum yang dikenakannya itu.
Uang itu dihabiskan untuk membeli selotip dan lem. Sedangkan bahan dasar kardus didapat di lokasinya bekerja. ’’Saya dapat ide Danbo ini secara iseng,’’ kata Nanang.
Suatu kali, dia menggambari kardus mi di tempatnya bekerja. Kardus tersebut lantas dibalik sehingga banyak bagian yang polos. Terus, dia menggambar muka senyum di situ. ’’Teman-teman saya ngakak dan bilang mirip karakter Danbo. Dari situ, saya pikir lucu juga kalau dipakai buat GMHRPH,’’ tuturnya.
Nanang mengaku, paling mengalami kesulitan saat membuat bagian lengan dan kaki. Sebab, jarang ada kardus yang panjang serta ukurannya pas buat tangan dan kaki. Tapi, dasar sudah niat, pria berusia 28 tahun itu memotong kardus besar, lalu diukur seukuran tangan dan kakinya.