BANDUNG – Komite Nasional Olah Raga (KONI) Jawa Barat menerapkan aturan untuk pelatih dengan satu berbanding lima dalam Pelatda cabang olahraga (cabor). Kendati saat ini semua cabor masih mengajukan jumlah pelatih yang tidak sesuai dengan kuota, KONI terus melakukan verifikasi.
”Jadi, dari satu pelatih bisa menangani lima orang atlet, misalkan dalam tim Pelatda tiap cabor ada 20 atlet, maka kuota pelatihnya adalah 4 orang yang menangani para atlet tersebut,” kata Sekretaris Umum KONI Jabar MQ Iswara kepada wartawan kemarin (26/8).
Iswara mengatakan, hampir semua cabor masih mengajukan jumlah pelatih yang tidak sesuai dengan kuota yang ditentukan KONI Jabar. Bahkan rata-rata cabang olahraga mengajukan jumlah pelatih yang lebih banyak. ”Ya, asalkan tidak terlalu mencolok dari kuota yang ditetapkan tidak masalah. KONI Jabar bisa meng-cover itu dengan alokasi khusus nanti,” katanya.
Ia menyebutkan, harus ada kepastian jumlah atlet, pelatih, hingga mekanik untuk tim Pelatda PON XIX/2016 Jabar. Sebab, kepastian jumlah tersebut akan berimbas pada penganggaran kebutuhan dana yang dibutuhkan. Nanti anggaran dikelola oleh KONI untuk sebagai laporan pertanggungjawaban.
”Kalau jumlahnya sudah fix, kita bisa tentukan anggaran untuk itu. Seperti untuk asuransi, ekstra fooding, insentif, hingga transportasi atlet,” sambungnya.
Disinggung untuk launching tim Pelatda PON XIX/2016 Jabar mendatang, Iswara merencanakan, pihaknya akan melaunching-nya pada bulan September ini. Untuk itu, maka melalui Satgas Patriot Emas terus melakukan verifikasi sejumlah atlet, pelatih, dan mekanik dari setiap cabang olahraga yang telah dijaring sebelumnya.
”Kita targetkan jumlah kontingen Pelatda PON XIX/2016 Jabar kalau sudah fix. Jadi pada bulan September sudah bisa kita launching-kan,” ujarnya.
Diakuinya, memang masih ada satu hal yang masih mengganjal, untuk itu pihaknya terus direvisi yakni terkait kuota pelatih di setiap cabang olahraga. Setelah fix nanti hasilnya akan kita launching-kan kembali, sebab kita juga harus lebih teliti dan berhati-hati dalam setiap langkah untuk menuju jabar kahiji,” tutupnya. (aku/fik)